Jakarta, CNN Indonesia — Banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan, memakan korban jiwa pada Kamis (9/3). Satu orang meninggal karena terseret arus.
“Info sementara yang berhasil dihimpun, diketahui korban meninggal akibat terseret arus banjir,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3).
17 Rumah Tertimbun Longsor di Lampung Barat
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lahat. Lokasi terdampak banjir yakni Desa Tanjung Sirih, Desa Karang Dalam yang terletak di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Tinggi Ari di Kecamatan Gumay Ulu dan Desa Keban Agung di Kecamatan Kikim Selatan.
Banjir terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi hingga sungai Lematang meluap ke pemukiman warga. Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 120 rumah terendam banjir.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan satu jembatan putus yang menghubungkan Kelurahan Nantal dan Kelurahan Bandar Agung.
Akses jembatan yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang juga terdampak. Hal ini menghambat lalu lintas tersendat dan belum kondusif.
Banjir Luapan Sungai Lematang Sumsel, Satu Desa Terisolir
Hasil pemantauan di lapangan, derasnya banjir juga mengakibatkan sebuah bangunan terseret arus hingga roboh. Hingga kini, banjir masih menggenangi beberapa wilayah dilokasi.
Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, dan SAR berupaya melakukan evakuasi. Selain itu, pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat di sepanjang aliran Sungai Lematang agar menjauh dari aliran sungai untuk sementara waktu.
BPBD Provinsi Sumatera Selatan telah mendistribusikan 200 paket logistik bagi warga terdampak dalam upaya penanganan darurat.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Kabupaten Lahat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir hingga 11 Maret.
Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir.