Mensos sebut persoalan lansia tunggal dipicu kendala ekonomi

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menyebut persoalan ekonomi menjadi salah satu pemicu kejadian masyarakat lanjut usia (lansia) ditelantarkan oleh keluarga.

“Banyak lansia dibuang oleh anaknya karena dianggap merepotkan. Ini karena pengaruh ekonomi,” kata Tri Rismaharini saat menyampaikan pidato dalam Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 di RS Singaparna Medika Citrautama Tasikmalaya, Ahad.

Dalam kesempatan itu Risma mengisahkan pertemuannya dengan sejumlah kaum lanjut usia di Tanah Air yang ditelantarkan keluarga akibat kendala ekonomi.

“Saya menemui lansia dibuangnya naik mobil. Ternyata lansia itu kena struk,” katanya.

Risma lantas melibatkan peran medis untuk merawat lansia tersebut hingga pulih dan kembali mengingat alamat tempat tinggalnya. “Saat sembuh dia bisa ingat alamatnya. Saya kirim (pulang) dia tidak mau,” katanya.

Pada kesempatan lain, Risma bertemu lansia yang datang menghampirinya dengan kondisi penyakit asma. Kepada Risma, lansia tersebut meminta untuk disuntik mati karena merasa tidak ada keluarga yang bersedia merawat di rumah.

“Saya ambil oksigen dan dia cerita, minta disuntik mati karena tidak ada yang rawat. Dia hidup sendiri,” katanya.

Risma pun meminta bidan pendamping untuk merawat lansia tersebut dan melakukan pengecekan rutin kesehatan setiap hari.

Risma mengatakan momentum HLUN 2022 menjadi ajang pengingat kepada masyarakat untuk konsisten mendampingi lansia. “Saat kita bayi, kita tidak bisa apa-apa. Mereka rawat kita dengan suka cita, tanpa beban, meski ekonomi sulit,” ujarnya.

Ia mengatakan perilaku menelantarkan orang tua dilarang secara agama maupun undang-undang di Indonesia.

“Kita harus gugah, suatu saat kita akan alami hal sama menjadi tua, tidak kuat dan tidak berdaya. Siapapun dia yang gagah perkasa, mereka akan rasakan itu kalau diberikan umur panjang,” katanya.
Baca juga: Mensos: Lansia tunggal terbanyak ditemukan di Tasikmalaya
Baca juga: Ahli gizi ingatkan lansia cukup minum meski aktivitas fisik kurang
Baca juga: Ahli gizi ingatkan agar lansia batasi asupan GGL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *