3 Jenis Gangguan Pendengaran, Apa Saja Perbedaannya?
– Gangguan pendengaran bisa dialami segala usia. Kondisi ini sangat menganggu orang yang mengalaminya, karena kesulitan mendengar juga terkadang telinga terasa sakit. Masalah gangguan pendengaran biasanya terjadi secara bertahap.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, gangguan pendengaran, kondisi ketika orang yang mengalaminya kehilangan kemampuan mendengar di salah satu telinga atau keduanya. Gangguan pendengaran ini juga terbagi dalam beberapa kondisi, yaitu ringan, sedang, berat.
Merujuk keterangan dalam laman American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), ada tiga tipe dasar gangguan pendengaran tersebab faktor yang berlainan. Jika ketiga gangguan ini terus dibiarkan, maka akan semakin bertambah parah.
Jenis gangguan pendengaran
- Gangguan pendengaran konduktif
Mengutip Hearing Loss Association of America, gangguan pendengaran konduktif disebabkan oleh masalah saluran telinga, gendang telinga, atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya (malleus, incus, dan stapes). Penyebab gangguan pendengaran konduktif di antaranya, yaitu:
- Masalah telinga luar, saluran telinga, atau struktur telinga tengah
- Ada cairan di telinga tengah
- Infeksi telinga
- Alergi
- Fungsi salura eustachius yang buruk
- Gendang telinga luka
- Tumor jinak
- Kotoran telinga
- Kemasukan partikel di telinga
- Pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga bagian tengah (otosklerosis)
- Gangguan pendengaran sensorineural (SNHL)
Jenis gangguan ini disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam. Kondisi ini juga dikenal sebagai gangguan pendengaran terkait saraf. Penyebab gangguan pendengaran sensorineural di antaranya yaitu:
- Paparan suara keras
- Penuaan (presbycusis)
- Trauma kepala
- Virus atau penyakit
- Penyakit telinga bagian dalam autoimun
- Keturunan
- Masalah telinga bagian dalam
- Penyakit Ménière
- Otosklerosis
- Tumor
- Gangguan pendengaran campuran
Jenis gangguan pendengaran ketiga ini disebabkan oleh kombinasi kerusakan konduktif di telinga luar atau tengah. Itu juga dipengaruhi kerusakan sensorineural di telinga bagian dalam (koklea) atau saraf pendengaran. Gejala gangguan pendengaran campuran ini di antaranya yaitu:
- Berlanjut gangguan pendengaran yang mengganggu aktivitas sehari-hari
- Gangguan pendengaran menjadi lebih buruk atau tak pulih
- Gangguan pendengaran yang lebih buruk di satu telinga
- Terjadi gangguan pendengaran mendadak
- Muncul suara seperti dering di telinga
- Mengalami sakit telinga dengan masalah pendengaran
- Sakit kepala
- Mati rasa
- Lemas