JAKARTA – Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 2 September 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 21.208 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 3,7 juta orang sembuh atau tepatnya 3.798.099 orang (92,4%).
Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang lagi sebanyak 12.933 kasus dan totalnya menurun menjadi 176.638 kasus (4,3%). Pada penambahan pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 8.955 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.109.093 kasus.
Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 680 kasus dan kumulatifnya mencapai 134.356 kasus (3,3%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 208.715 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 252.017 kasus.
Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin pertama terus bertambah dan hari ini sebanyak 797.646 orang dengan totalnya melebihi 64 juta orang atau 64.742.601 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua juga meningkat melebihi 36 juta orang atau angka tepatnya 36.859.401 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 488.009 orang. Serta penerima vaksin ketiga bertambah sebanyak 13.237 orang dan kumulatifnya sebanyak 648.704 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi Jawa Tengah menambahkan 4.897 orang dan kumulatifnya 422.032 orang, diikuti Jawa Barat menambahkan 4.847 orang dan kumulatifnya 662.671 orang, Jawa Timur menambahkan 1.528 orang dan kumulatifnya 346.998 orang, Sumatera Utara menambahkan 1.286 orang dan kumulatifnya 75.598 orang serta DI Yogyakarta menambahkan 1.043 orang dan kumulatifnya 134.849 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di Jawa Tengah menambahkan 1.134 kasus dan kumulatifnya 471.412 kasus, diikuti Jawa Timur menambahkan 853 kasus dan kumulatifnya 385.227 kasus, Jawa Barat menambahkan 791 kasus dan kumulatifnya 692.969 kasus, Sumatera Utara menambahkan 701 kasus dan kumulatifnya 97.736 kasus serta Kalimantan Timur menambahkan 503 kasus dan kumulatifnya 151.738 kasus.
Untuk sebaran kasus aktif per provinsi, tertinggi berada di Jawa Tengah sebanyak 20.699 kasus, Sumatera Utara sebanyak 19.727 kasus, Jawa Barat sebanyak 16.724 kasus, Papua sebanyak 12.332 kasus dan DI Yogyakarta sebanyak 11.018 kasus.
Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Jawa Tengah menambahkan 206 kasus dan kumulatifnya tertinggi mencapai 28.681 kasus, Jawa Timur menambahkan 121 kasus dan kumulatifnya 28.432 kasus, Jawa Barat menambahkan 43 kasus dan kumulatifnya 13.574 kasus, Sumatera Utara menambahkan 32 kasus dan kumulatifnya 2.411 kasus serta DI Yogyakarta menambahkan 30 kasus dan kumulatifnya 4.905 kasus.
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 32.623.848 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.630.671 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 23.297.437 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 7,70% dan positivity rate spesimen mingguan (22 – 28 Agustus 2021) di angka 13,42%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 109 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 128.853 orang dan kumulatifnya 21.750.629 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 17.641.536 orang termasuk tambahan hari in sebanyak 119.898 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 6,95% dan positivity rate orang mingguan (22 – 28 Agustus 2021) di angka 12,89%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.