Jamaah Haji Mulai Kembali ke Tanah Air, 6 Kloter Terbang Hari Ini
– Fase pemulangan jamaah haji sudah dimulai. Enam kloter pertama terbang ke Tanah Air pada hari ini, Jumat 15 Juli 2022.
Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Hajj Zainut Tauhid Sa’adi melepas keberangkatan kloter pertama jamaah haji yang akan pulang ke tanah air pada Kamis malam, 14 Juli 2022. Jamaah perdana yang dilepas berjumlah 390 orang, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Solo (SOC). Mereka terbang menuju tanah air dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada pukul 05.10 Waktu Arab Saudi, Jumat, 15 Juli 2022.
“Alhamdulillah kami bisa melepas jemaah dari SOC Solo. Pesan Pak Menteri Agama, kami dari Kemenag meminta maaf jika selama di tanah suci mungkin kurang maksimal. Meskipun kami sudah menyiapkan sebaik-baiknya, tapi pasti ada kekurangan,” ujar Zainut lewat keterangan tertulis, Jumat, 15 Juli 2022.
Setelah jemaah asal Solo, juga ada jamaah asal Padang (PDG) kloter 1 dengan jumlah 393 orang yang menyusul diberangkatkan pulang ke tanah air hari ini, pukul 07.10 WAS.
Baik yang menuju Solo maupun Padang, keduanya akan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Penerbangan akan menempuh waktu sekitar 9 jam.
Selain SOC 1 dan PDG 1, di hari yang sama akan diterbangkan juga jemaah SOC 2, Kloter 1 dan 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), serta Kloter 1 Jakarta-Pondokgede (JKG).
Mereka kembali ke tanah air setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Dari catatan yang ada, mereka ini telah berada di Tanah Suci, baik Madinah maupun Makkah selama 42 hari.
Setiba di bandara kedatangan, para jemaah haji nantinya akan menjalankan pengawasan kesehatan di bandara melalui pengecekan suhu dengan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, serta pengecekan tanda dan gejala penyakit menular, potensi wabah, termasuk Covid-19.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Budi Sylvana menyebut, jemaah yang dalam kondisi sehat dapat langsung kembali ke daerahnya masing-masing. “Tidak ada karantina terpusat selama 21 hari kepada jamaah haji. Kami ulangi, tidak ada karantina kepada jemaah haji kita,” ujarnya.
Kata Budi, jamaah hanya akan diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH). Tujuannya, untuk melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri selama 21 hari ke depan. “Jadi tidak ada karantina, yang ada adalah pengawasan secara mandiri di daerah masing-masing. Jadi jemaah bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasa,” ujarnya.
Namun, jika saat pemeriksaan di bandara ditemukan gejala Covid-19 atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius, maka akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan PCR. Demikian juga jika ada jemaah yang sakit setelah beberapa hari pulang ke Tanah Air, mereka diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Tujuannya, agar bisa dilakukan pengontrolan kesehatan.