Dua Gempa di Pangandaran Memantik Memori Tragedi Kelam 2006

Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering

Pangandaran – Gempa mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sebanyak 2 kali dengan skala getaran yang berbeda pada Sabtu (16/7/2022) malam.
Gempa tersebut terjadi Sabtu (16/7/2022), pukul 21.41 WIB dengan skala Magnitudo (M) 4,4 dan kedua pukul 22.05 dengan M 4,9.

Ketua Tagana Pangandaran Nay mengatakan, walau gempa mengguncang Pangandaran dua kali namun suasana tetap kondusif. “Warga tetap diam di rumah dan tidak panik,” kata Nay kepada detikJabar. Sabtu (16/7/2022) malam.

Menurut Nay gempa yang terjadi malam ini mengingatkan dirinya pada kisah kelam tahun 2006.

Terlihat di beberapa update status warga Pangandaran, ada yang mengingat bahwa tanggal 17 Juli bertepatan pada hari mengenang tsunami Pangandaran 2006.

“Besok 17 Juli (hari ini) mengingat peristiwa kelam 2006 tsunami di Pangandaran, semoga tak pernah terulang lagi. Pasca kejadian gempa malam ini banyak warga Pangandaran yang mengingat kejadian tersebut,” ucapnya.

Baca juga:
Gempa Dua Kali Guncang Pangandaran, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami
Lebih lanjut, Nay mengaitkan kejadian tsunami 16 tahun yang lalu. Kondisinya saat itu habis libur sekolah pada Senin (17/7/2006) sore, masih ada wisatawan sebagian cuman tidak seramai hari Minggu.

“Kejadian tsunami Pangandaran terjadi pada sore hari yang tidak terduga, getaran gempanya tak mengagetkan, cenderung bergoyang mengayun, tapi durasinya cukup lama,” ucap Nay sambil mengingat momen tersebut.

Bahkan ada yang tidak merasakan getaran gempa, tapi tiba-tiba berhamburan orang dari arah pantai, seketika terjadi kekacauan warga evakuasi mandiri, ada yg lari, naik motor, dan mobil

“Semua histeris banyak yang terpisah dengan keluarga. Termasuk saya yang sempat kembali turun mencari kakek yang baru ketemu di hari kedua. Alhamdulillah ternyata ada yang evakuasi ke rumahnya bu Susi,” katanya.

Pada saat sebelum tsunami Pangandaran, Nay mengaku dirinya berniat renang ke pantai. “Namun masih di rumah, keburu ada gempa dan tsunami,” ucap Nay.

Nay mengatakan diriinya cukup lama untuk memulihkan traumanya. Trauma itu hilang setelah beberapa tahun. “Mudah-mudahan tidak pernah terulang,” katanya.
Gempa M 4,9 Guncang Pangandaran!
Amel (35) warga Pangandaran mengatakan bahwa (17/7/2022) genap mengingat 16 tahun pasca bencana tsunami Pangandaran.

“Kita berdoa sama-sama, semoga semua dilindungi Oleh Allah Swt. Alfatihah untuk semua korban tsunami yang sudah mendahului kita, al Fatihah,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *