Baim Wong Akhirnya Cabut Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week

Baim Wong Akhirnya Cabut Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week

Gaya warga saat fashion show di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. Catwalk ala remaja SCBD ini tampak padat saat car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis

 – Baim Wong akhirnya menarik pendaftaran Citayam Fashion Week (CFW) sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham.

Menurut Baim, dirinya tak masalah bila ia harus melepaskan HAKI Citayam Fashion Wekk mengingat beban berat yang akan ia emban jika merek tersebut tetap berada di bawah naungan perusahaannya.

Setelah melepaskan hak kekayaan intelektual CFW, Baim berharap agar tetap ada pihak yang menggerakkan inisiatif dan kreasi anak muda Sudirman Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) tersebut.

“Cuma tolong ada yang menggerakkan setelah ini, siapa pun, pemerintah atau figur publik. Yuk, gerakkan. Jangan sampai hilang begitu saja karena movement ini besar sekali buat fashion Indonesia,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022 seperti dikutip dari Antara.

Baim Wong daftarkan HAKI Citayam Fashion Week

Sebelumnya, pada Rabu pekan lalu, 20 Juli 2022, Baim Wong melalui PT Tiger Wong Entertainment mengajukan permohonan hak kekayaan intelektual Citayam Fashion Week melalui Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham pada klasifikasi merek kelas 41 dengan kode kelas barang atau jasa.

Ditemani istrinya, Paula Verhoven, Bonge dan Willie Salim sebagai perwakilan dari anak muda SCBD, serta seorang konsultan HAKI, Baim menandatangani Surat Permohonan Penarikan Kembali Permohonan Baru di hadapan awak media.

Aktor Baim Wong beserta konten kreator, Bonge menunjukan surat permohonan penarikan Merek terkait Citayam Fashion Week di Jakarta, Selasa 26 Juli 2022. Baim dan Paula sepakat untuk menarik merek Citayam Fashion Week yang telah didaftarkan di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kemenkumham setelah menuai pro dan kontra, dia juga meminta maaf kepada orang-orang yang merasa dirugikan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Pada kesempatan yang sama, Baim meminta maaf karena langkah yang ia upayakan telah menimbulkan polemik. Ia menyadari terdapat kekurangan pada caranya berkomunikasi sehingga menuai kontroversi.

Ia menegaskan kembali bahwa dirinya hanya ingin menjembatani dan mewadahi kreasi anak muda SCBD yang digawangi oleh Bonge dan kawan-kawan. “Niatannya itu benar-benar ingin menjadikan ini wadah untuk mereka semua,” tutur Baim.

Paula menambahkan dirinya hanya ingin turut membantu memajukan semangat anak-anak muda untuk berkreasi dan mengeksplorasi mode sesuai keinginan mereka masing-masing. Ia mengatakan pihaknya juga tidak ingin membuat opini yang meresahkan publik dan berterima kasih atas teguran yang sudah disampaikan oleh publik.

Paula ingin gerakkan kreasi anak muda

Menurut Paula, pendaftaran HAKI CFW sebenarnya memiliki visi dan tujuan jangka panjang untuk mengembangkan minat dan bakat anak muda SCBD. Pendaftaran HAKI dilakukan karena dirinya tergerak oleh kreasi anak muda itu yang telah menciptakan fenomena mode.

Di sisi lain, Baim juga menilai bahwa bidang fesyen biasanya hanya bersifat eksklusif atau dimiliki oleh kalangan tertentu saja, terutama hanya berpusat di kota besar.

“Jarang sekali orang dari menengah ke bawah itu menikmati fesyen dan tiba-tiba sekarang kita menikmati semua, beragam macam orang di satu tempat dan mereka menikmati semuanya,” ujarnya.

Sebelum melakukan pendaftaran HAKI, Baim mengatakan dirinya sudah berbicara dan bertemu dengan Bonge bersama anak muda SCBD yang menggerakkan Citayam fashion Week tentang rencana acara pekan mode (fashion week).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *