Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai lingkungan sekolah dan keluarga menjadi prioritas penanaman budaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan anak bangsa dari berbagai ancaman penyakit sehingga edukasi pemenuhan gizi anak harus dilakukan konsisten.
“Munculnya beragam penyakit di dunia menuntut kita sebagai bangsa untuk selalu meningkatkan daya tahan tubuh setiap anak bangsa lewat penyebarluasan budaya hidup sehat di Tanah Air,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya terkait hasil Survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 yang menunjukkan satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting dan satu dari 10 anak mengalami gizi kurang.
Hal itu, katanya, antara lain dikarenakan tingginya angka anemia dan kurang gizi pada remaja putri sebelum nikah sehingga saat hamil menghasilkan anak stunting.
Lestari menilai kondisi tersebut harus segera diatasi dengan konsisten dan edukasi budaya hidup sehat yang masif terhadap masyarakat luas.
“Peringatan Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia pada 1-7 Agustus lalu dan diwarnai dengan sosialisasi masif manfaat ASI kepada masyarakat luas di Tanah Air harus dijadikan program nasional yang masif dan terukur,” ujarnya.
Apalagi, menurut dia, data Kantor Staf Presiden melalui siaran persnya menyebutkan terjadi penurunan jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia.
Pada tahun 2018 tercatat 68,7 persen bayi mendapat ASI eksklusif, pada 2019 tercatat 65,8 persen mendapat ASI eksklusif, dan pada 2021 hanya 53,5 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif.
“Padahal ASI eksklusif merupakan salah satu pemasok gizi terbaik bagi calon penerus bangsa ini,” katanya.
Karena itu, Lestari sangat berharap para pemangku kepentingan mengakselerasi sejumlah upaya yang mampu mewujudkan generasi penerus bangsa agar memiliki daya tahan secara fisik dan mental yang tangguh.
Dia menilai edukasi masif terkait pentingnya menerapkan budaya hidup sehat merupakan langkah strategis yang harus konsisten ditanamkan kepada masyarakat luas.
“Lingkungan sekolah dan keluarga harus menjadi prioritas untuk menumbuhkan kesadaran penerapan budaya hidup sehat di masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, hanya dengan dukungan penuh dari masyarakat, maka upaya untuk mengakselerasi penanaman budaya hidup sehat secara luas untuk menjawab tantangan saat ini dapat segera terwujud.