Tak Hanya Masalah Paru-paru dan Jantung, Ini Penyebab Lain Sesak Napas
– Sesak napas umumnya muncul karena ada masalah pada paru-paru. Penderita sesak napas sering merasakan udara yang masuk ke paru-paru tidak cukup atau tidak lancar. Namun tak hanya itu, sesak napas juga merupakan gejala dari beberapa penyakit tertentu.
Mengutip dari Healthline, sesak napas disebut juga dengan dyspnea. Kondisi ini dianggap akut jika berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. Dan dianggap kronis jika berlangsung selama lebih dari 4 hingga 8 minggu.
Akibat Kondisi Tertentu
Sesak napas umumnya akan muncul saat seseorang berada dalam beberapa kondisi tertentu. Beberapa di antaranya yaitu saat berada di ketinggian, kualitas udara yang buruk, suhu ekstrem, olahraga berat, dan masalah otot.
Sesak napas bisa menjadi salah satu kondisi yang menakutkan. Kondisi ini dapat terjadi saat kadar oksigen darah terlalu rendah sehingga tidak dapat mengambil cukup oksigen untuk peredaran sel darah merah.
Mengutip dari laman Medical News Today, menurut Dr. Steven Wahls, penyebab paling umum dari dyspnea adalah asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru interstisial, pneumonia, dan masalah psikogenik yang biasanya dikaitkan dengan kecemasan.
Sesak napas yang disebabkan oleh penyakit jantung akan muncul secara bertahap, seiring berjalannya waktu. Kondisi ini akan muncul saat penderita melakukan aktivitas fisik. Kemungkinan besar penyebabnya adalah karena katup aorta menyempit.
Sedangkan sesak napas yang berkaitan dengan gagal jantung gejalanya bisa muncul saat penderita berbaring, karena jantung tidak dapat memompa darah dengan optimal. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan terpaksa menarik napas saat napas belum selesai dihembuskan.
Selain itu, mengutip dari laman Cleveland Clinic, beberapa penyebab lain yang menimbulkan sesak napas yaitu:
– Asma: Penyempitan saluran udara yang disebabkan oleh asma dapat membuat penderitanya sulit bernapas.
– Obesitas: Kelebihan berat badan dapat membuat paru-paru tegang dan sulit bernapas.
– Alergi: Seseorang yang mengalami reaksi alergi akan sering merasa sesak napas.
– Kecemasan: Kecemasan dapat menyebabkan hiperventilasi atau napas cepat dan berat.
– Infeksi: Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia dapat menghasilkan lendir yang menghalangi aliran udara ke bagian paru-paru. Hal ini dapat mengganggu difusi oksigen ke dalam darah.
– Cedera: Tulang rusuk yang patah dapat membuat pernapasan terasa sakit dan sulit. Kondisi ini menyebabkan pendarahan dan anemia sehingga dapat menurunkan jumlah sel darah merah, yang mengurangi jumlah oksigen yang dibawa dalam darah.
– Obat-obatan: Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan perasaan sesak napas di dada. Salah satu obat yang menyebabkan kondisi ini adalah Statin, yaitu obat yang mengurangi lemak dalam darah.