JawaPos.com – Xavi akhirnya mencatatkan trofi pertamanya bagi FC Barcelona. Pada final Supercopa de Espana di King Fahd International Stadium kemarin (16/1), Barca menang 3-1 atas rival besarnya, Real Madrid.
Barca sudah unggul tiga gol sampai menit ke-69. Dimulai dari gol Gavi pada menit ke-33, kemudian digandakan Robert Lewandowski 12 menit kemudian.
Pedri lantas menyempurnakan kemenangan La Blaugrana –julukan Barca– pada menit ke-69. Satu-satunya gol balasan El Real tercipta melalui Karim Benzema pada menit ketiga di masa injury time babak kedua.
“Hari ini (kemarin, Red) apa yang kami rencanakan bisa berjalan dengan sempurna,’’ kata Xavi dikutip dari laman Mundo Deportivo.
Rencana yang dimaksud adalah mengubah skema permainan. Kemarin Barca memainkan 4-2-3-1 dengan Gavi dan Pedri di kedua sayapnya. Taktik itu berbeda dengan dua laga sebelumnya.
Saat semifinal Supercopa de Espana menghadapi Real Betis (13/1), Xavi menempatkan Pedri dan Gavi di lini tengah.
Keduanya menopang dua winger Barca, Raphinha dan Ousmane Dembele, dalam skema 4-3-3.
Sementara ketika meraih kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid (9/1), Pedri malah dimainkan sebagai sayap palsu dalam skema 3-4-3 ketika tim menyerang.
’’Kemenangan yang memberi kepercayaan diri. Pemain sudah melihat apa yang disiapkan berjalan dengan sempurna. Itu yang membuat pemain percaya kepada kami,’’ tutur Xavi.
Disisi lain, Gavi mengakui perencanaan yang disiapkan Xavi untuk laga tersebut.
’’Masih banyak hal yang perlu saya kembangkan lagi. Gelar untuk Barca sesuatu yang saya idam-idamkan sejak saya debut,’’ ujar Gavi dikutip Sport.
