Merdeka.com – Merdeka.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengizinkan para bupati dan wali kota untuk mengalihkan alokasi bantuan dari Pemprov Jawa Tengah untuk memprioritaskan pengentasan kemiskinan ekstrem. Namun Ganjar memberi catatan, pengalihan alokasi harus disertakan dengan data yang valid.
Hal itu disampaikan Ganjar, saat memberikan arahan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak yang diadakan di Balai Desa Milir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan pada Rabu (25/1).
“Kalau program yang reguler sudah disiapkan jangan sampai itu bergeser. Saya mendorong kalau di level desa yang miskin, bahkan kemiskinan ekstrem, bantuannya boleh digeser ke sana, nanti saya izinkan. Umpama bantuan provinsi mau dipakai untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem akan saya izinkan,” kata Ganjar usai memberikan arahan.
Pengalihan alokasi bantuan tersebut adalah sederet upaya inovasi Pemprov Jawa Tengah untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta setiap kepala daerah untuk bertanggungjawab atas verifikasi dan validasi data terkait jumlah warga miskin, serta jumlah yang berhak menerima bantuan di daerahnya masing-masing.
“Hari ini kita coba selesaikan untuk penanganan sampai ke level mikro, mikronya ada di desa. Kita minta kawan-kawa kades untuk mendata satu minggu ini, camat akan menjadi supervisi dan akan dikompilasi oleh kabupaten,” ujar Ganjar.
“Itu menjadi prioritas. Kalau nanti kemiskinan ekstrem di 2024 mesti selesai, kita semua di daerah punya tanggung jawab pada level masing-masing,” lanjut Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan, Pemprov Jawa Tengah akan terus mendampingi para bupati, wali kota, camat dan kades untuk mempercepat verifikasi dan validasi data warga miskin.