City, klub berpendapatan tertinggi di dunia musim lalu menurut Deloitte, telah dirujuk ke komisi independen atas dugaan pelanggaran aturan keuangan Liga Premier mulai dari musim 2009-2010 hingga 2017-2018.
Pannick, yang baru-baru ini menjadi pengacara mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam penyelidikan apakah dia menyesatkan parlemen, mewakili City dalam banding yang gagal terhadap sistem penyelesaian perselisihan Liga Premier ke Pengadilan Niaga dan Pengadilan Banding, serta dalam arbitrase yang mendasarinya pada Juli 2021.
Seperti dilansir Reuters pada hari Selasa, klub asuhan Pep Guardiola itu diperkirakan membayar Pannick sebesar 80 ribu pound sehari atau 400 ribu pound (Rp 7,29 miliar) sepekan. Menurut situs resmi The Lawyer, tarif itu setara dengan gaji mingguan Kevin De Bruyne, pemain City dengan bayaran tertinggi.
City, yang sudah enam kali menjuarai Liga Inggris sejak diakuisisi oleh City Football Group yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, juga diduga melanggar aturan terkait penyediaan informasi keuangan yang akurat. Jika terbukti bersalah, hukuman terburuk bagi City adalah didegradasi dari Liga Premier.