Sejumlah titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) direndam banjir usai hujan lebat sejak dini hari tadi. Banjir Makassar diperkirakan terjadi hingga sore hari.
“Menurut pemantauan akan terjadi sampai sore,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Senin (13/2/2023).
Hendra mengatakan banjir Makassar disebabkan oleh hujan sejak dini hari tadi. Hal ini diperparah dengan air laut yang sedang pasang.
“Curah hujan yang cukup tinggi dari semalam tiada hentinya. Terus kemudian juga air pasang sehingga ini mengakibatkan banjir di seluruh kota karena aliran air yang harusnya dibuang di laut, air lautnya juga lagi pasang sehingga terjadi seperti ini,” kata Hendra.
Hendra mengatakan pihaknya hanya bisa berharap curah hujan bisa berkurang. Jika tidak, kondisi bisa semakin memburuk.
“Karena di sore juga pasang lagi. Jadi kita harap curah hujan tidak terlalu tinggi di sore hari karena kalau tunggu lagi di sore hari ini akan memperparah Kota Makassar,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, ketinggian banjir di Makassar cukup beragam. Namun ada yang setinggi leher orang dewasa.
“Ketinggian air sampai saat ini ada terpantau sampai leher orang dewasa. Itu di daerah samping aliran kanal di dekat kantor kita di Kerung-kerung,” katanya.
Banjir juga merendam 27 RT dan 26 RW di wilayah Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Pantauan detikSulsel di Jalan Teuku Umar 13 Makassar, Senin (13/2), tampak sejumlah rumah warga terendam banjir. Ketinggian banjir mulai dari sebetis hingga sepaha orang dewasa.
Terlihat sejumlah warga memantau kondisi kanal di wilayah tersebut. Kanal tersebut meluap yang juga memicu terjadinya banjir di wilayah itu.
Warga juga terlihat bersama-sama mengangkat sampah yang tersangkut di irigasi kanal. Pasalnya aliran air sempat tersumbat.
Lurah Kelurahan Buloa, Moh Dwi Aditya mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi bersama RT/RW untuk penanganan banjir. Pihaknya juga turun melakukan pendataan warga terdampak.
“Untuk kondisi banjir saat ini, karena kami juga tidak bisa menghindari curah hujan seperti ini,” ucap Dwi Aditya kepada detikSulsel, Senin (13/2).
“Kami dari kelurahan, masih sementara batas koordinasi bersama RT/RW terkait jumlah rumah, KK (kepala keluarga), jiwa yang terdampak atas kondisi banjir saat ini,” tambahnya.
Dwi Aditya juga tengah berkoordinasi dengan BPDB Makassar dan Dinsos Makassar. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada warga yang butuh dievakuasi atau mendapat bantuan.