Merdeka.com – Memanjatkan doa merupakan salah satu kegiatan umat Islam yang sejatinya dapat dilakukan di mana dan kapan saja. Termasuk dapat dilakukan dalam berbagai keadaan.
Umat Islam pun seringkali berhadapan dengan hujan dan cuaca yang tak menentu. Tak jarang pula, hujan disertai angin yang kencang justru dapat menyebabkan bencana yang tak diinginkan setiap muslim.
Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga berbagai bencana alam lainnya yang berasal dari turunnya hujan deras. Guna mencegah bencana alam, salah satu hal yang dapat dilakukan umat Islam tentu dengan berdoa serta mengharap ridha Allah SWT.
Terdapat beberapa doa minta berhenti hujan yang dipanjatkan Rasulullah SAW. Di antara beberapa doa minta berhenti hujan tersebut, terdapat tujuan dan niat yang berbeda antara satu doa dengan lainnya.
Dengan begitu, umat Islam dapat mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam memanjatkan doa minta berhenti hujan. Melansir dari berbagai sumber, Senin (27/2/23), berikut merdeka.com rangkum mengenai sejumlah doa minta berhenti hujan yang dapat dipanjatkan kepada Allah SWT.
Doa Minta Berhenti Hujan Pertama
Doa minta berhenti hujan yang pertama yakni sunnah Rasulullah yang diabadikan dalam hadis riwayat Bukhari.
Doa ini tak lain bertujuan untuk meminta agar hujan segera reda. Adapun bunyi doa yang dapat dilafalkan yakni sebagai berikut.
Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih.
Artinya:
“Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari)
Doa Minta Berhenti Hujan yang Kedua
Selain itu, terdapat doa minta berhenti hujan kedua yang dapat dibaca oleh umat Islam.
Doa minta berhenti hujan ini dapat dilafalkan tatkala kita senantiasa dikelilingi hujan yang disertai dengan petir menggelegar. Petir yang berlebihan dikhawatirkan dapat mengakibatkan bencana.
Maka dari itu, alangkah baiknya bagi umat Islam untuk meminta perlindungan Allah SWT dari segala bahaya yang terdapat di depan mata. Bunyi doa tersebut yakni sebagai berikut.
Subhanalladzi sabbahat lahu.
Artinya:
“Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya.”
Doa Minta Berhenti Hujan yang Ketiga
Selain kedua lafal tersebut, terdapat pula bacaan doa minta berhenti hujan yang ketiga.
Doa minta berhenti hujan yang ketiga ini juga merupakan sunnah Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari.
Tujuan dari doa minta berhenti hujan ini tak lain agar kita terhindar dari hujan yang dapat mendatangkan musibah besar bagi banyak orang.
Bunyi doa minta berhenti hujan tersebut yakni sebagai berikut.
Allahumma innii as’aluka khoiroha wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bihi. Wa a’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang terkandung padanya serta kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang ada padanya dan kejelekan apa yang dibawanya.” (HR. Bukhari)
Doa Minta Berhenti Hujan yang Keempat
Terakhir, doa meminta berhenti hujan yang dapat dipanjatkan yakni berupa lafal bacaan doa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menjelaskan, doa tersebut yakni bertujuan untuk menghalau hujan dengan intensitas tinggi yang dapat memungkinkan terjadinya bencana alam.
Selayaknya tugas manusia yang hanya dapat berdoa dan berusaha, maka doa ini dapat diucapkan saat tanda-tanda hujan deras telah terlihat. Kendati demikian, manusia tak dapat menentang segala bentuk kekuasaan Allah SWT termasuk untuk menurunkan hujan hinga bencana alam.
Adapun bunyi bacaan tersebut yakni sebagai berikut.
Allaahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa, allahumma ‘alal aakaami wadh dhiroobi, wa buthuunil audiyati, wa manaabitisy syajarati.
Artinya:
“Ya Allah berilah hujan di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah berilah hujan ke dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tindakan Rasulullah saat Hujan Deras
Selain berdoa, Rasulullah memiliki adab tertentu saat hujan deras tengah mengguyur di sekitarnya. Hal tersebut yakni disebutkan dalam sejumlah hadis.
Di antara adab-adab tersebut yakni sebagai berikut.
1. Menyingkap Baju
Pertama, Rasulullah seketika menyingkap baju saat hujan turun. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang berbunyi di bawah ini.
“Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam Kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata: “Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya.” (Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) bekata: “Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan.” Kami berkata: “Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?” Rasulullah menjawab: “Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa ©dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 170).
2. Langsung Berdoa
Kedua, Rasulullah akan segera berdoa jika telah melihat tanda-tanda hujan deras yang akan turun. Di antaranya yakni saat Rasulullah melihat gumpalan awan hitam dan tebal.
Maka, Rasulullah dengan segera akan meninggalkan seluruh pekerjaannya dan senantiasa memanjatkan doa agar hujan yang akan turun tak menimbulkan bencana alam.
3. Tidak Mencela
Ketiga, Rasulullah juga tidak mencela hujan yang turun di sekeliling. Hal tersebut karena hujan merupakan karunia dan kuasa Allah SWT untuk kebaikan manusia serta bumi.
Berikut hadisnya.
“Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”(Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa ©dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 171)
4. Berharap Rahmat
Terakhir, Rasulullah disebutkan selalu meminta rahmat dan ridha dari Allah SWT saat hujan turun. Selain itu, hujan juga diharapkan agar tak menimbulkan bencana besar bagi manusia.
Berikut bunyi hadis riwayatnya.
“Diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyab, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika melihat awan, beliau bersabda: “Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin’ (ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab).” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa ©dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h.