“Saya merasa baik dan memiliki pendekatan yang kurang lebih sama dengan pesaing saya. Namun, saya mencoba menambah kecepatan lebih baik, walaupun tidak mudah, tapi saya melakukannya dengan baik,” kata Bautista seperti dimuat ANTARA.
Balapan dimulai dengan dramatis setelah salah satu kontender paling menjanjikan, Michael Ruben Rinaldi (Aruba.It Ducati) harus keluar terlebih dahulu dari lintasan karena terjatuh di Tikungan 1.
Sementara itu, Toprak berada di posisi terdepan mengingat pencapaiannya di Tissot Superpole sebelumnya dengan rekan satu timnya, Andrea Locatelli di belakangnya. Bautista kemudian mampu mengejar dengan pasti saat memasuki L6.
Persaingan berlangsung sengit pada lima hingga tujuh lap. Axel Bassani (Motocorsa Ducati) sempat melaju kencang dan berada di posisi tiga besar bersama Toprak dan Bautista.
Namun, di L7, Toprak kembali menunjukkan performa terbaiknya di Mandalika dan berhasil mengamankan posisi kedua sepanjang balapan.
Bautista mencatatkan waktu keseluruhan 33’44.093 di balapan dengan total 21 lap tersebut. Toprak berada di belakangnya dengan selisih +4.809 detik dan Locatelli dengan margin +6.586 detik.
Mengekor setelahnya ada Bassani dengan jarak waktu +8.871 detik, lalu Danilo Petrucci (Barni Spark Racing) dan Michael van der Mark (ROKiT BMW Motorrad) terpaut cukup jauh dengan masing-masing selisih waktu +11.667 detik dan +12.685 detik.
Kemenangan di Race 1 itu merupakan kemenangan keempat kali berturut-turut yang dibukukan Bautista di musim 2023 setelah pencapaian gemilangnya di putaran pertama WSBK di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Selain itu, Ducati juga semakin mendekati tonggak kemenangan mengingat pabrikan Italia itu sekarang memiliki 396 kemenangan di WSBK.