Gunung Merapi Erupsi: Objek Wisata Tlogo Putri Ditutup dan Suhu Udara Gerah
– Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu, 11 Maret mulai pukul 12.12 dan masih berlangsung hingga pukul 15.05 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam laporannya menyatakan awan panas guguran susul menyusul terpantau dari Posko Gabungan Search And Rescue (SAR) DIY unit Wonokerto dan Ngrangkah.
Objek Wisata Tlogo Putri Kaliurang Ditutup
Sampai dengan pukul 14.25 WIB, BPBD DIY mencatat belum ada laporan terdampak luncuran awan panas Gunung Merapi itu di wilayah mereka. Namun objek wisata ditutup sementara untuk keamanan. Seperti kawasan Tlogo Putri, Kaliurang, Sleman yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Untuk warga yang terdampak abu vulkanik, BPBD DIY mengimbau agar menggunakan masker dan pelindung mata jika berada di luar ruang.
Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta menyatakan erupsi Gunung Merapi ini tak terkait cuaca panas yang dirasakan warga Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir.
“Untuk suhu maksimum harian di Yogyakarta terakhir mencapai 33 derajad celcius lebih disebabkan cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan, sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi,” kata prakirawan cuaca stasiun meteorologi BMKG Yogyakarta M. Nur Hadi.
Warga melindungi diri dari abu menggunakan kardus saat melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 11 Maret 2023. Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) pada pukul 12.12 WIB yang mengakibatkan hujan abu yang mengarah ke barat laut dan utara, hujan abu dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Magelang. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Belum Ada Laporan Pengungsian
Petugas Pos Babadan, Yulianto dalam sambungan telepon tadi siang mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal. “Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin,” kata Yulianto. “Kalau Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik. Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Laporan wilayah terdampak ini berada di Jawa Tengah.
Soal pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut. Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.
“Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi,” kata Yulianto.