Jakarta, CNN Indonesia — Chelsea akan menjamu Liverpool pada pertandingan pekan ke-30 Liga Inggris dengan kondisi sama-sama hancur di Stadion Stamford Bridge pada Rabu (5/4) dini hari WIB.
Saat ini Chelsea menempati posisi ke-11 klasemen sementara Liga Inggris dengan 38 poin dari 28 pertandingan. Tim yang baru memecat Graham Potter tersebut hanya 10 kali menang pada musim ini.
Dalam lima laga terakhir The Blues hanya dua kali menang, dua kali kalah, dan sekali imbang. Satu kekalahan dan imbang dalam dua laga terakhir, utamanya saat dilibas 0-2 oleh Aston Villa, memicu pemecatan Potter.
Pernyataan Lengkap FIFA soal Piala Dunia U-17 Batal di Peru
Respons Peru Usai Dicoret FIFA Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17
5 Serba-serbi Piala Dunia U-17 yang Batal Digelar di Peru
Adapun Liverpool sedikit lebih baik dengan bertengger di peringkat kedelapan dengan 42 poin dari 27 laga. Tim asuhan Jurgen Klopp ini hanya 12 kali menang, 6 kali imbang, dan 9 kali kalah di liga.
Terbaru, Virgil van Dijk dan kawan-kawan dipermalukan Manchester City. Tak tanggung-tanggung, The Reds dilumat dengan 1-4. Ini menambah daftar panjang rapor negatif Liverpool usai mengalahkan Manchester United.
Setelah kemenangan 7-0 atas Man Utd, Liverpool belum meraih kemenangan lagi di semua ajang. Liverpool takluk 0-1 dari Bournemouth, kalah 0-1 dari Real Madrid, dan yang terbaru dihajar Man City 1-4.
Meski tamu yang akan dihadapi dalam kondisi memprihatinkan, Chelsea tak kalah hancur. Setelah memecat Potter, The Blues untuk sementara ditangani Bruno Saltor, asisten Potter di Chelsea sejak September 2022.
Kiprah Saltor sebagai pelatih mungkin masih hijau. Ini adalah kali pertamanya menangani langsung tim utama. Sejak gantung sepatu pada 2019, pria asal Spanyol ini lebih banyak terjun di tim pengembangan.
Ia mengasuh tim usia muda Brighton selama tiga musim, yakni pada periode 2019-2022. Saltor baru masuk Chelsea pada 8 September 2022 untuk mendampingi Potter yang baru datang sebagai suksesor Thomas Tuchel.
Seperti pria Spanyol pada umumnya, Saltor punya idealisme kepelatihan yang membuatnya percaya diri. Walau statusnya di Chelsea sementara, ia percaya bisa memberikan impresi keren untuk The Blues.
Pertandingan melawan Liverpool adalah tes baginya. Jika bisa menaklukkan The Kop di kandang, namanya akan harum. Bukan tidak mungkin pula, kinerjanya akan membuahkan penawaran sebagai pelatih kepala tim lain.