– Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bicara soal perkembangan ChatGPT yaang maju luar biasa.
“Chatbot ini memang majunya akan luar biasa dan saya kira tak terhindarkan. Ini kita khawatirkan nanti ke depan terhadap dalam hal pendidikan yang juga sudah dirasakan di beberapa negara maju,” ujar Suharso dalam Opening Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital (Fekdi) yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.
Adapun ChatGPT merupakan model aplikasi percakapan (chatbot) yang dapat berinteraksi dengan pengguna. Teknologi tersebut mencuat semenjak GPT-3 yang mampu mengenali teks meskipun masih terbatas tiga ribu kata dan terdapat kesulitan dalam memahami konteks.
Pada 14 Maret 2023, GPT-4 telah dirilis dengan kemampuan yang lebih canggih dibandingkan GPT-3. Beberapa kemampuan yang lebih canggih itu mulai dari kemampuan mengenali teks, gambar, dan audio.
Berikutnya ialah batasan kata 25 ribu, lalu dapat menghasilkan respons lebih akurat dan koheren, memiliki kemampuan problem solving lebih kompleks seperti kalkulus, aljabar, dan geometri tingkat lanjut, serta berkurangnya tanggapan tidak tepat dan bias.
Suharso pun kadang merasa curiga dengan stafnya, apakah benar menjawab atau lewat ChatGPT.
“Kadang-kadang, saya curiga apakah staf saya menjawab pertanyaan-pertanyaan saya itu yang menjawab adalah GPT versi 4 yang sekarang sudah mencapai 25 ribu kata, dapat mengenali teks, gambar, video, dan audio,” tuturnya. “Bahkan saya juga pernah bertanya, siapa Pak Suharso Monoarfa, dia juga bisa menjawab.”
Meski begitu, Suharso juga menyebutkan ChatGPT yang menjadi bagian dari Artificial Intelligence (AI) juga punya kelemahan.
“Kalau saya pakai GPT, yang saya tidak langganan, tidak bayar, ya pendek saja dia jawab, tapi pada umumnya juga banyak salahnya, hanya hal-hal terbaru yang dia bisa tahu,” ucapnya.
Ia mencontohkan, bahwa aplikasi tersebut juga salah dalam menyebutkan bahwa dua orang tua Suharso berasal dari Jawa Timur dan pernah menjadi Gubernur di Jawa Timur. “Itu sudah dua hal yang salah. Itulah AI, ternyata juga bisa salah,” ujar Suharso.
Menurut dia, disrupsi teknologi adalah sesuatu yang tak terelakkan dan harus dihadapi. “Orang mengatakannya disrupsi, padahal sesungguhnya itu satu kemajuan yang harus kita absorb sedemikian rupa sampai ke dalam kehidupan kita sehari-hari.”