– Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan adukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena terlalu banyak mengumbar janji.
Kementerian yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa itu dianggap Luhut hanya mengumbar janji-janji surga dengan bahasa seputar kemakmuran hingga keadilan. Termasuk dalam kaitannya dengan program hilirisasi.
“Bappenas itu saya koreksi juga di depan Bapak Presiden (Jokowi). Pak itu sudah janji surga, keadilan kemakmuran, itu terus bahasanya. Tapi how we do it? How do we execute? Itu menurut saya lebih penting,” kata Luhut di acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.
Luhut menjelaskan Bappenas seharusnya bisa melakukan hal yang lebih penting ketimbang hanya sekedar ucapan keadilan dan kemakmuran yakni memikirkan bagaimana kelanjutan hilirisasi bahan mentah.
“Bagaimana hilirisasi, kombinasikan dari nikel ore, atau dari bauksit, tin copper, apa dari mana lagi, bagaimana jadi. Ini bakal menghasilkan nilai tambah besar untuk RI,” kata Luhut.
Untuk itu, Luhut meminta siapa pun yang ingin menjadi presiden setelah Joko Widodo, maka diperlukan tindakan nyata. “Jadi, banyak yang mau kita buat kalo mau manage negara ini, untuk kedepannya saya imbau jangan bicara politik-politik lagi, kau kerjain aja ini. Kau akan jadi pemimpin hebat,” katanya.
Luhut pun menitipkan kepada penerus pemimpin negara untuk melanjutkan program hilirisasi. Ia menegaskan hilirisasi masih butuh proses panjang, bahkan hingga 2040 pun belum tentu rampung seluruhnya.
“The next president kau selesaikan lah barang ini (hilirisasi). Jangan janji-janji surga saja. To create million job opportunity, direct indirect. Ini (hilirisasi) gak akan selesai sampai 2040, jadi siapapun presiden yang akan datang, lu kerjain ini saja deh, nggak usah banyak omong,” tegas Luhut.