Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Eks Mahasiswa UMM yang Sebut Kampus Toxic

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengunjungi kantor PBNU, Jakarta pada Kamis 25 Mei 2023. Kedatangan sejumlah pengurus Muhammadiyah ke kantor PBNU itu dilakukan dalam rangka bersilaturahmi. TEMPO/Mirza Bagaskara
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengunjungi kantor PBNU, Jakarta pada Kamis 25 Mei 2023. Kedatangan sejumlah pengurus Muhammadiyah ke kantor PBNU itu dilakukan dalam rangka bersilaturahmi. 

Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir merespons ramainya cuitan Rafi Azzamy yang mngkritik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui akun Twitternya, Rafi menyebut UMM sebagai kampus toxic yang memiliki fasilitas buruk dan dosen yang jarang masuk.

Rafi sebelumnya merupakan mahasiswa program studi Hubungan Internasional UMM. Namun, pada tahun ini dia mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT dan dinyatakan lolos di program studi Antropologi Universitas Brawijaya. “Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos. Bye kampus durjana (UMM),” ujar Rafi di Twitter.

 

Menurut Haedar, di era digital seperti ini konten apapun bisa menjadi viral. Dia berharap informasi yang beredar di media sosial tak mentah-mentah diterima publik. UMM, kata Haedar, sudah cukup bijak dalam menyikapi masalah tersebut.

“UMM terbuka pada kritik dan masukan, kami mohon publik juga cek and ricek serta jangan terbawa arus media sosial juga pandangan satu-dua orang,” kata dia pada Rabu, 28 Juni lalu.

Saat ditanya apakah Muhammadiyah akan menindaklanjuti lebih jauh aksi Rafi, Haedar menepisnya. Dia mengatakan Rafi sudah bukan mahasiswa di UMM.

“Kalau menyangkut orang yang sudah tidak di UMM kan tidak bisa dilakukan tindakan apa-apa, kecuali kalau dia masih di dalam (sebagai mahasiswa),” kata dia.

Sebelumnya, setelah pengumuman UTBK SNBT 2023 keluar pada Selasa, 21 Juni lalu, Rafi memposting konten berisi tangkapan layar yang menyatakan dirinya lolos seleksi. Dalam cuitan itu Rafi mengatakan, “Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic —gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dan lainnya—itu sungguh menguras tenaga. Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos. Bye kampus durjana,” ketik Rafi di Twitter. Postingan tersebut viral dan mendapat berbagai respons di media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *