Praz Teguh
Praz Teguh | |
---|---|
Lahir | Teguh Prasetyo 10 Juni 1991 Padang, Sumatra Barat, Indonesia |
Nama lain | Praz Teguh |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2012—sekarang |
Suami/istri | Qorry Rizky Ananda Majid (m. 2015) |
Anak | 2 |
Teguh Prasetyo, yang dikenal sebagai Praz Teguh (lahir 10 Juni 1991) adalah pelawak tunggal dan aktor Indonesia. Pras mulai dikenal setelah menjadi salah satu kontestan Stand Up Comedy Indonesia musim ke-4 (SUCI4) Kompas TV[1] pada 2014, dan menjadi pelawak tunggal asal Sumatera Barat pertama yang mengikuti kompetisi tersebut.[2] Praz Teguh adalah salah satu dan bahkan satu satunya Komika Padang Terlucu. “The King of Act Out Comedy Indonesia’. Praz Teguh juga salah satu komedian berambut gondrong yang memiliki multi talenta. Mulai dari Comedy, Band, bahkan Dance.
Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]
Praz merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Hendri Nofrianto (ayah) dan Syalfia Ankuniarti (ibu). Keluarga Praz memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Ayahnya merupakan Rektor Institut Teknologi Padang di Padang. Sempat bersekolah di SMA Negeri 3 Padang, Praz menyelesaikan SMA nya di SMA Negeri 7 Bekasi, kemudian ia menyambung kuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Prayoga Padang, tetapi tidak selesai.[3]
Keputusannya untuk berkarier di dunia Stand Up Comedy awalnya sempat ditentang oleh keluarga. Namun, ia tetap memilih untuk menggeluti Stand Up Comedy karena baginya merupakan hobi dan pekerjaan yang ia cintai.[3]
Karier[sunting | sunting sumber]
Mempelajari Stand Up Comedy di akhir tahun 2011, Praz Teguh berhasil mengawali karier sebagai opener stand up tour Merdeka Dalam Bercanda yang di produksi oleh Pandji Pragiwaksono pada tahun 2012.[4] Pada tahun 2012 ia meraih juara 2 di ajang Street Comedy II.[5] Sering menjadi guest star acara stand up nite di berbagai kota dan juga di undang untuk mengisi beberapa acara Stand Up Comedy Show maupun Battle of Comics di stasiun TV nasional seperti Metro TV. Praz mulai dikenal setelah mengikuti ajang Stand Up Comedy Indonesia 4 (SUCI4) di Kompas TV pada tahun 2014.[6] Praz dikenal dengan kemampuan act out-nya yang ekspresif, berani, dan total dalam menyampaikan materi komedinya ketika di atas panggung. Praz juga mencatat sejarah dan prestasi tersendiri di ajang SUCI 4, yaitu harus dua kali mengalami close mic. Close mic pertama adalah ketika tampil di babak 9 besar, lalu Praz kembali ke kompetisi SUCI 4 lewat babak call back di 5 besar dan berhasil menyisihkan 3 peserta call back lainnya, Liant, Coki, dan Yudha Keling yang membuatnya menjadi peserta 6 besar SUCI 4 yang murni. Berhasil mengungguli Dodit Mulyanto dan Hifdzi Khoir, Praz akhirnya close mic (sebutan untuk peserta yang tersingkir/tereliminasi) untuk yang kedua kalinya di babak 4 besar. Praz merupakan kontestan SUCI pertama yang memenangkan babak call back sehingga ia dijuluki kontestan lainnya dengan sebutan Anak Callback. Pada tahun yang sama, Praz bersama komika Tretan Muslim dan Arif Alfiansyah membentuk sebuah kelompok trio komika bernama Overacting, yang dikenal unggul lewat kemampuan act out nya saat ber stand up comedy. Nama Overacting sendiri awalnya merupakan judul tour stand up comedy yang dilakukan oleh Praz bersama Muslim dan Arif ke beberapa kota besar di Indonesia yang berawal dari Kota Padang, kota asal Praz.
Selain sebagai seorang komika, Praz kini mulai merambah dunia hiburan sebagai penulis kreatif untuk beberapa program acara komedi. Seperti acara Sebelas Duabelas yang tayang di Kompas TV, dan sebagai tim kreatif untuk Stand Up Comedy Indonesia sejak 2016. Saat ini, Praz juga memulai karier sebagai seorang YouTuber dan dikenal dengan programnya yang bertajuk “Pacah Paruik”. Pacah Paruik sendiri merupakan Bahasa Minangkabau yang berarti “Pecah Perut”, yang artinya menghibur hingga mengocok perut yang dihibur yaitu penonton acaranya. Melalui YouTube Praz sebagai orang Minangkabau, khususnya Padang ingin mengenalkan budaya Minangkabau sendiri ke seluruh nusantara melalui media komedi, dengan slogannya “Minangkan Indonesia“. Dalam proses kreatifnya ini Praz juga didukung beberapa komika Indonesia dan tentunya talenta lokal.
Dalam penampilannya, Praz sering melontarkan kata makian pantek yang berarti alat kelamin perempuan dalam bahasa Minang.[7] Sikapnya ini menuai kecaman, terutama dari publik Sumatra Barat, karena dianggap menjadikan tubuh perempuan sebagai gurauan. Praz menolak meminta maaf dan mengatakan pihak yang mengkritiknya adalah kalangan konservatif.[8]