Terperangkap di Atmosfer Bumi dan Terbakar
Saat bumi melintas, kata dia, potongan-potongan itu terperangkap di atmosfer Bumi dan terbakar, lalu menciptakan cahaya yang melesat. Perseid mendapatkan namanya dari konstelasi Perseus, kata dia, karena jalur meteor dimulai dari konstelasi itu di langit. Intensitas maksimum hujan meteor Perseid mencapai 100 meteor per jam.
Hujan meteor itu banyak dicari oleh para astronom dan penikmat bintang karena terjadi hampir setiap tahun. Tidak perlu peralatan khusus atau banyak keahlian untuk melihat hujan meteor Perseid sebab bisa dilihat langsung dengan mata, langit cerah dan gelap, serta sabar. Lebih lanjut Djamaluddin mengungkap bahwa kabut yang disebabkan oleh polusi udara selama musim kemarau dapat mengganggu pengamatan hujan meteor tersebut.