Liputan6.com, Nyon – Rusia kehilangan status sebagai tuan rumah final Liga Champions 2021/2022 usai invasi militer ke Ukraina. UEFA mencoret St Petersburg dari daftar penyelenggara.
Sebagai gantinya federasi sepak bola Eropa itu menetapkan Paris sebagai lokasi laga puncak ajang antarklub paling bergengsi untuk musim ini.
“Komite Eksekutif UEFA mennggelar rapat luar biasa hari ini menyusul eskalasi kondisi keamanan di Eropa. Kami merekolasisasi venue final Liga Champions dari St Peterseburg ke Stade de France, tetap di waktu yang sama pada 28 Mei,” tulis keterangan UEFA, Jumat (25/2/2022).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Prancis yang menerima keputusan kami di tengah krisis ini.”
“Bersama-sama, kami akan berusaha menyelamatkan pesepak bola dan keluarga mereka di Ukraina yang tengah mengalami penderitaan,” tulis UEFA.
Militer Rusia mulai menginvasi Ukraina pada Rabu (23/2/2022) hingga sekarang. Mereka hampir menduduki ibu kota Kiev.
Lokasi Netral
Krestovsky Stadium di St Petersburg ditetapkan sebagai lokasi final Liga Champions pada 2021. Tapi kemudian ditunda karena pandemi Covid-19. UEFA lalu menetapkan venue itu untuk laga puncak edisi musim ini.
Selain Liga Champions, UEFA menetapkan klub Rusia dan Ukraina, serta tim nasional kedua negara, bakal melakoni laga kandang di tempat netral hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Alasan UEFA
UEFA memilih Stade de France di Saint-Denis meski Paris Saint-Germain masih terlibat di kompetisi. Pasukan Mauricio Pochettino untuk sementara unggul 1-0 atas Real Madrid pada babak 16 besar.
Kemampuan Paris menerima sekitar 100 ribu suporter menjadi salah satu pertimbangan UEFA sebelum mengambil keputusan. Terakhir kali Stade de France menggelar final Liga Champions terjadi pada 2006 saat Barcelona menaklukkan Arsenal.