Bola BRI Liga 1: Awalnya Diragukan, Sekarang Giliran Teco Membungkam Kritikan

Bola.com, Denpasar – Ketika Bali United mengumumkan Stefano Cugurra Teco sebagai pelatih anyar Bali United di Liga 1 2019 menggantikan Widodo Cahyono Putro yang terdepak, banyak yang meragukan pelatih berpaspor Brasil tersebut bisa berjaya bersama Bali United.

Apalagi banyak pihak yang menyebut Bali United saat itu sebagai Tua FC atau tim dengan rata-rata usia pemainnya di atas 30 tahun. Pembelian pemain saat itu juga tidak terlalu mewah. Bahkan justru terkesan memaksa.

Ada Gunawan Dwi Cahyo, Leonard Tupamahu, Michael Yansen Orah, dan masih ada beberapa pemain lain semisal Willian Pacheco. Saat itulah Bali United mulai mendapat sorotan karena banyak dihuni pemain yang sudah tidak muda lagi. Plus ditambah kedatangan Paulo Sergio.

Nyatanya kritikan bisa dibungkam Teco. Bali United sukses mengunci gelar juara bagi Bali United untuk pertama kalinya. Tren positif berlanjut hingga sukses mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 2021/2022.

Dengan materi pemain yang kurang lebih 70 persen sama dari musim lalu, Bali United kembali berjaya. Berbagai kritikan akhirnya bisa diredam. Bahkan skema Teco yang dianggap monoton dan sudah diketahui oleh tim lawan, bisa diatasinya.

Buktikan Diri

Pelatih Bali United, Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues saat melawan Persita Tangerang dalam laga pekan ke-4 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (24/09/2021). Bali United menang 2-1. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Pelatih Bali United, Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues saat melawan Persita Tangerang dalam laga pekan ke-4 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (24/09/2021). Bali United menang 2-1. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Teco yang diwawancarai terpisah usai pertandingan menghadapi Persebaya Surabaya mengakui banyak yang meragukan kapabilitasnya sebagai arsitek Bali United saat itu.

Apalagi dia hengkang dari Persija Jakarta yang notabene adalah klub yang dibawanya juara saat Liga 1 2018.

“Waktu saya datang ke Bali (United), banyak yang bilang saya tidak bisa sukses disini. Bali itu tempat orang berlibur. Banyak yang menanyakan kenapa keluar dari Persija karena bisa saja kami juara kembali. Mereka bilang saya tidak akan sukses disini,” ungkapnya.

Berkat metode yang dilakukannya, prestasi Bali United bisa terkerek dan konsisten di Liga 1 selama dua musim terakhir. Padahal di liga 1 2018, Bali United terseok-seok di peringkat kesebelas setelah sebelumnya bertengger sebagai runner up Liga 1 2017.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *