– Ketika bayi menangis, orang tua sebaiknya tidak langsung panik. Psikolog dari Universitas Indonesia, Saskhya Aulia Prima mengibaratkan bayi atau anak seperti spons yang menyerap dan merespons bagaimana kondisi di sekitarnya.

Jadi, apabila bayi atau anak rewel kemudian orang tua atau pengasuhnya panik, maka mereka akan menunjukkan reaksi yang lebih intens lagi. Memang wajar jika orang tua atau pengasuh bingung menenangkan bayi atau anak yang rewel. Sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat.

“Sudah ‘dari sananya’ orang tua merasa cemas saat bayi atau anak rewel, namun itu harus terkontrol,” kata Saskhya pada Kamis, 31 Maret 2022. Jika kecemasan orang tua atau pengasuh tidak terkontrol, maka sulit menenangkan bayi atau anak karena mereka pasti terpengaruh saat melihat ekspresi dan mendengar intonasi suara orang di dekatnya.

Ketika bayi atau anak rewel, langkah pertama orang tua adalah mengetahui apa penyebabnya. Dokter yang juga pegiat akupunktur pediatri, Yudhi Gejali mengatakan, cek kondisi anak, yakni suhu tubuh dan periksa badannya. Apakah ada luka, memar, atau popoknya basah.

“Segera mencari tahu penyebabnya, bukan menunggu beberapa lama hingga anak berhenti menangis,” kata Yudhi. Orang tua atau pengasuh, menurut dia, juga harus mengenali tipe tangis anak, apakah tangis merengek, menangis yang wajar, atau yang berbahaya, yakni menangis sampai suaranya terdengar melengking. Sebab, ada kemungkinan dia merasakan sakit atau ada bahaya.

Saat menenangkan bayi atau anak, Saskhya mengingatkan pentingnya kestabilan emosi orang tua atau pengasuh. Jangan sampai mereka dalam keadaan lelah kemudian harus menangani anak yang sedang rewel. Dia menyarankan, jangan sungkan meminta bantuan kepada orang di sekitar.

Saskhya mencontohkan, ada ibu yang sepanjang hari bersama dengan anak-anaknya. Padahal ibu tersebut bisa jadi butuh waktu untuk sendiri selama beberapa jam saja. Tiada salahnya menyampaikan kepada suami untuk berbagi peran supaya kondisi fisik dan psikologis ibu lebih nyaman.

Bagi para orang tua, Saskhya juga berpesan agar membentuk lingkungan yang mendukung. Salah satunya berbagi peran mengasuh anak tadi atau meminta bantuan kepada anggota keluarga. Pastikan juga menjaga kebugaran dengan memastikan asupan makanan sehat dan olahraga.