6 Kebiasaan Minum yang Dapat Merusak Hati
Pilihan diet dan memperbaiki gaya hidup dapat membantu menjaga kesehatan hati. Dilansir dari eatthis.com, berikut beberapa kebiasaan minum yang dapat merusak hati:
1. Kebanyakan minum alkohol
Hati memainkan peran penting dalam memecah alkohol. Tetapi jika seseorang minum lebih banyak alkohol daripada yang dapat ditangani oleh hati, perlahan-lahan hal itu dapat menyebabkan kerusakan.
Bahkan dalam waktu singkat, hati dapat mengalami penumpukan timbunan lemak setelah minum berlebihan. Itu dapat berkembang menjadi efek yang lebih buruk dari waktu ke waktu.
2. Soda
Terlalu banyak gula di dalam makanan atau minuman dapat menyebabkan hati mengalami penumpukan lemak yang menyebabkan beberapa efek buruk dalam hal fungsi hati. Soda biasa dikenal sebagai bom gula. Data menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis secara teratur dikaitkan dengan risiko penyakit hati berlemak yang lebih besar, terutama pada individu yang kelebihan berat badan dan obesitas.
3. Terlalu sering minum minuman energi
Minuman energi mengandung bahan-bahan yang menjanjikan untuk memberi energi bagi tubuh. Namun menenggak minuman ini terlalu sering telah dikaitkan dengan cedera hati akut.
Ingatlah bahwa kafein tidak mungkin menyebabkan cedera hati. Jadi kopi dan teh tampaknya baik-baik saja. Kekhawatiran muncul ketika minuman energi kafein dikonsumsi secara berlebihan. Karena kombinasi tingginya jumlah kafein, gula, dan bahan-bahan lain tidak ramah kesehatan hati.
4. Minum susu murni
Menurut data yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh tidak membantu hati. Sebab makan berlebihan lemak jenuh meningkatkan akumulasi lemak di hati.
Satu cangkir susu murni mengandung 4,5 gram lemak jenuh, yaitu sekitar 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa. Mengganti dengan susu rendah lemak atau bebas lemak dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh.
5. Kurang minum air putih
Meminum air putih dapat membantu mendukung kesehatan hati secara alami. Data menunjukkan bahwa asupan air yang lebih tinggi berkaitan dengan lebih rendahnya risiko mengalami penyakit hati berlemak non-alkohol.
6. Tidak meminum minuman antioksidan
Jus buah murni, terutama jus delima dan jeruk, mengandung polifenol yang dapat mengurangi stres oksidatif dan berperan dalam melindungi hati dari berkembangnya penyakit hati berlemak.
Faktanya, hasil dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang minum jus delima atau jeruk setiap hari selama 12 minggu mengalami peningkatan penanda fungsi hati dan kapasitas antioksidan total.