Merdeka.com – Merdeka.com – Seorang mahasiswa bernama Dimas Toti Putra (22) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta harus menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito karena mengalami luka bakar hingga 80 persen.
Dimas mengalami luka bakar usai dibakar oleh tiga orang temannya. Dimas dibakar oleh tiga orang temannya karena masalah jual beli knalpot.
Kasus pembakaran Dimas ini ditangani oleh Polsek Mergangsan. Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto mengatakan bahwa pembakaran terhadap korban ini terjadi pada 23 Maret yang lalu.
Rachmadiwanto mengatakan bahwa pelaku pembakaran terhadap korban adalah temannya sendiri. Pembakaran ini dipicu karena masalah jual beli knalpot.
“Pelaku dan korban sudah kenal akrab. (Pembakaran) gara-gara jual beli knalpot. Jadi sama pelaku knalpot ditawar dan sudah sepakat harga. Ternyata ada temannya yang lain menawar harga lebih tinggi dikasihkan oleh korban,” kata Rachmadiwanto, Jumat (22/4).
“Begitu pelaku datang menanyakan knalpot ternyata sudah dibeli orang lain. Dia (pelaku) kemudian marah,” imbuh Rachmadiwanto.
Rachmadiwanto menuturkan dari keterangan saksi, ada salah satu dari tiga rekan yang menyiramkan bensin ke korban. Saksi tahu bagaimana menyiram bensinnya tapi tidak tahu saat kejadian membakar korbannya.
Rachmadiwanto membeberkan hingga saat ini korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito.
Sementara itu ibu korban, Haniyati mengungkapkan peristiwa naas yang menimpa anaknya ini terjadi pada 23 Maret malam. Saat itu rumah dalam keadaan kosong karena Haniyati dan suaminya sedang berjualan di daerah Tamansiswa, Kota Yogyakarta.
Haniyati mengungkapkan saat itu anaknya sedang bersama temannya bernama Febriansyah. Kemudian, datang tiga teman Dimas yang tidak dikenal oleh Febriansyah.
“Febriansyah itu enggak kenal dengan temannya anak saya (Dimas). Makanya saat kejadian Febriansyah di luar rumah atau di tempat jemuran. Tahu-tahu pas saya pulang, dicegat Febriansyah dan ngasih tahu kalau Dimas dibakar temannya,” tutur Haniyati.
“Dimas dibakar dengan disiram bensin kemudian dikorek api. Dimas kemudian sempat mengejar pelaku tapi karena lukanya tidak bisa mengejar,” sambung Haniyati.
Haniyati mengatakan usai kejadian, Dimas kemudian dilarikan ke RSUD Pratama dan kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito karena luka bakar hingga 80 persen. Luka bakar ini di bagian tubuh, leher dan kedua tangan.
“Luka bakarnya sampai 80 persen. Kemarin sempat dioperasi. Biaya operasinya mahal paling enggak Rp230 juta,” katanya. [rhm]