Jakarta, CNN Indonesia — Super Air Jet angkat suara soal viral AC pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta yang disebut mati hampir dua jam.
Peristiwa itu turut terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @jakartainformasi.
Dalam video yang diunggah, tampak sejumlah penumpang mengipas-ngipaskan sebuah kertas, diduga untuk menghilangkan panas akibat matinya AC di pesawat itu.
Riuh Keluhan di Medsos, Kemenkeu 3 Kali Minta Maaf dalam Sehari
“Penerbangan Super Air Jet DPS – CGK IU 373 AC mati dari Bali ke Jakarta, 1 jam 50 menit, bayangin!” tulis caption dalam video tersebut.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari mengatakan seluruh aspek prosedur penerbangan sudah dijalankan secara tepat.
Menurutnya, standar keselamatan penerbangan dilakukan dengan melakukan pengecekan sebelum keberangkatan pesawat. Mulai dari pre-flight check, servicing and refueling, hingga final inspection.
“Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” kata Ari dalam keterangannya, Rabu (22/3).
Ari menerangkan pesawat Super Air Jet itu membawa 179 penumpang dan enam awak kabin lepas landas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (21/3) pukul 17.55 WITA.
Kemudian, pada saat pesawat berada di ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal).
“Sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” ucap dia.
Fakta-fakta Laporan PPATK soal Transaksi Janggal ke Kemenkeu
Ia menambahkan pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.40 WIB. Seluruh penumpang juga mengikuti prosedur kedatangan.
Ari menyebut sebagai langkah pertama pihaknya akan memeriksa pesawat secara menyeluruh untuk menemukan penyebab dari insiden tersebut.
“Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut. Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihak Super Air Jet juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang terkait insiden tersebut.