Akui Ada Serangan Siber, Komisaris BSI Pertimbangkan Kompensasi untuk Nasabah

Akui Ada Serangan Siber, Komisaris BSI Pertimbangkan Kompensasi untuk Nasabah

Universitas Islam Internasional Indonesia atau UIII memang masih belum beroperasi lantaran masih dalam masa konsolidasi. Komaruddin Hidayat selain menjabat sebagai rekotr UIII, ia juga merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia atau BSI. aat ditunjuk sebagai Komisaris Independen BSI, Komaruddin mengatakan saat itu UIII belum beroperasi sehingga jabatan komisaris tersebut tidak akan mengganggu kegiatan akademisnya di kampus. Namun, jika dianggap mengganggu dan merugikan keduanya, Komaruddin siap mundur dari salah satu jabatan tersebut. dok.TEMPO
Universitas Islam Internasional Indonesia atau UIII memang masih belum beroperasi lantaran masih dalam masa konsolidasi. Komaruddin Hidayat selain menjabat sebagai rekotr UIII, ia juga merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia atau BSI. aat ditunjuk sebagai Komisaris Independen BSI, Komaruddin mengatakan saat itu UIII belum beroperasi sehingga jabatan komisaris tersebut tidak akan mengganggu kegiatan akademisnya di kampus. Namun, jika dianggap mengganggu dan merugikan keduanya, Komaruddin siap mundur dari salah satu jabatan tersebut. 

 – Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI Komaruddin Hidayat mengonfirmasi adanya serangan siber sistem bank tersebut. Serangan ini membuat mobile banking BSI error sejak Senin, 28 Mei 2023.

Komaruddin Hidayat mengatakan BSI tengah mempertimbangkan adanya kompensasi sebagai ganti rugi kepada para nasabah. “Kami memang tengah pikirkan kompensasi,” kata Komaruddin Hidayat saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Namun, Komaruddin Hidayat masih belum mau membeberkan lebih lanjut tentang pemberian kompensasi ini. Ia mengatakan pemberian ganti rugi kepada nasabah masih dalam pembahasan dengan pihak terkait.

Ihwal serangan ransomware yang terhadap sistem IT BSI, ia mengatakan memang ada sabotase terhadap bank syariah terbesar di Indonesia tersebut. Kendati demikian, menurutnya, manajemen sudah menurunkan tim ahli untuk menyelesaikan masalah ini.

Tim ahli yang diturunkan, kata Komaruddin Hidayat, paling banyak berasal dari Bank Mandiri mengingat bank tersebut merupakan pemegang saham terbesar. Tim ahli juga akan memperkuat sistem layanan BSI agar data nasabah, karyawan, dan mitra tidak terkena serangan peretas.

 

Meski hingga kini masih banyak nasabah yang belum bisa melakukan transaksi di mobile banking BSI, Komaruddin Hidayat mengatakan seluruh layanan saat ini sudah mengalami recovery. Namun, ia menilai proses pemulihan layanan perbankan di BSI masih dilakukan secara bertahap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *