Andil Orang Muda dalam Mewujudkan Target SDGs, Mulai dari yang Simpel
– Pelaksanaan Sustainable Development Goals atau Pembangunan Berkelanjutan (SDGs/TPB) kini masuk dekade aksi. Pada periode ini, sudah waktunya ada aksi nyata dari semua pihak untuk mempercepat pencapaian SDGs sampai 2030.
Dalam tatanan internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tiga tingkatan aksi, yakni aksi global, aksi lokal, dan aksi masyarakat. Aksi global mendorong pemimpin dunia untuk melibatkan lebih banyak sumber daya serta menemukan solusi cerdas untuk percepatan SDGs. Aksi lokal penting dalam mendorong transisi menuju pembangunan berkelanjutan 2030 dalam kebijakan, anggaran, lembaga, dan kerangka peraturan pemerintah, kabupaten/kota, serta otoritas lokal.
Sementara aksi masyarakat, yakni mendorong pemuda, masyarakat sipil, media, sektor swasta, serikat pekerja, akademikus, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan SDGs sebagai gerakan masif sampai 2030. Dengan tingkatan tadi, kita mengetahui di mana peran masing-masing pihak dalam membantu mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Partisipasi orang muda begitu penting untuk pencapaian SDGs di Indonesia. Sebab merekalah penduduk Bumi di masa depan. Sebagian orang muda yang duduk di bangku SMA dan sederajat bergabung dalam Forum SDGs untuk pelajar yang berlangsung di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur pada Oktober 2022. Forum SDGs untuk orang muda juga dilakukan pada awal November 2022 dengan mengangkat tema “Advokasi Orang Muda tentang SDGs untuk Rekomendasi Kebijakan Publik di Era Digital”.
Tahun lalu, ada pula kegiatan SDGs Youth Town Hall 2021 yang diinisiasi oleh 2030 Youth Force, di mana sejumlah anak muda menyampaikan Resonansi Statement Pemuda yang berisi harapan mereka pada 2030 mendatang. Berikut aspirasi orang muda dalam empat pilar SDGs yang terangkum dalam SDGs Youth Town Hall 2021 dan masih relevan hingga kini. Aspirasi tersebut dapat menjadi rujukan orang muda dalam mengambil langkah nyata demi turut mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
1. Pilar Pembangunan Sosial
- Mendukung Peraturan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
- Terdapat kurikulum yang menekankan social emotional learning di segala usia, untuk meningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan yang bertanggung jawab, memiliki empati, dan membangun relasi sehat.
- Semakin banyak ruang peduli kepada para korban kekerasan di lingkungan pendidikan dan perkawinan anak yang dapat memperhatikan pemulihan mental dan pendampingan hukum
- Kesetaraan gender, salah satunya dengan merancang anggaran yang responsif dan sensitif gender.
- Meninjau kembali keputusan pengajuan permohonan dispensasi kawin di pengadilan agama.
2. Pilar Pembangunan Ekonomi
- Mengadakan program kewirausahaan yang memprioritaskan penyandang disabilitas dan pemuda di pedesaan, serta memastikan keberlanjutan program.
- Mewujudkan tata kelola yang baik dalam menyalurkan bantuan untuk UMKM agar dapat lebih tepat sasaran dan efektif.
- Pemerintah mengawasi perpajakan dan perizinan agar memudahkan wirausaha muda dalam merintis usaha.
- Tersedia kurikulum kewirausahaan yang dapat diterapkan di semua sekolah agar pemuda memiliki kemampuan lebih untuk terjun ke dunia usaha.
- Melakukan sosialisasi/kampanye/edukasi pengembangan energi bersih dan energi baru terbarukan dalam mendukung ketahanana energi nasional dan pengurangan emisi GRK.
- Mengembangkan inovasi, kreatifitas dan pengaplikasian energi bersih dan energi baru terbarukan yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Memanfaatkan sampah dan limbah pertanian/hutan menjadi energi, melalui pembuatan biogas, pelet/briket biomasa dengan teknologi yang sederhana.
3. Pilar Pembangunan Lingkungan
- Terdapat mekanisme partisipasi orang muda yang bermakna dalam proses perencanaan pembangunan, implementasi, dan evaluasi dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).
- Mendorong terbukanya lapangan kerja hijau, terutama di bidang ekowisata berbasis lokal dan pembangunan berkelanjutan.
- Tersedia sustainability report dan pemerintah meningkatkan pengawasan, terutama untuk perusahaan yang berpotensi memiliki dampak buruk pada lingkungan.
- Semakin banyak bank sampah berbasis digital dan pemerintah berkomitmen dalam upaya dalam membatasi kenaikan suhu global
- Mendorong implementasi kebijakan kurikulum nasional mengenai kesadaran atas perubahan iklim sebagaimana tertuang dalam Education for Sustainable Development.
4. Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola
- Terdapat strategi nasional untuk melibatkan orang muda dalam proses pembuatan kebijakan di tingkat pusat dan daerah.
- Pemerintah membuat dan melaksanakan e-goverment untuk orang-orang muda dalam menyampaikan aspirasi melalui media digital secara aman dan nyaman.
- Setiap kementerian memastikan orang muda di bawah 30 tahun dapat mengambil kesempatan sebagai pemimpin dan menciptakan kelembagaan yang berfokus kepada orang muda dengan menjamin legalitas partisipasi pemuda yang inklusif dan representatif dalam proses pengambilan kebijakan.
Duta SDGs Indonesia Billy Mambrasar menyampaikan apa saja yang dapat dilakukan oleh orang muda untuk membantu mewujudkan target SDGs, terutama pilar sosial (tujuan satu); pendidikan berkualitas (tujuan empat); kesetaraan gender (tujuan lima); pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (tujuan delapan); industri, inovasi, dan infrastruktur (tujuan sembilan); berkurangnya kesenjangan (tujuan sepuluh); dan kemitraan untuk mencapai tujuan (tujuan 17).
“Pada 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari lima negara terkuat di seluruh dunia,” kata Billy Mambrasar. “Untuk mencapai titik tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul, tangguh, dan berkualitas, baik secara fisik maupun mental.”
Bagi orang muda, menurut dia, penting untuk turut mengembangkan diri menjadi sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan. “Ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah kesenjangan yang ada,” ucapnya.
Salah satu cara membangun sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan dan membuka kesempatan yang merata kepada seluruh pemuda-pemudi Indonesia yang akan menjadi penduduk mayoritas pada era bonus demografi nanti. “Dengan mencetak generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, makmur, dan maju,” kata Billy.
Ada pula hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk orang muda dalam membantu mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pada pilar air bersih dan sanitasi layak (tujuan enam) serta energi bersih dan terjangkau (tujuan tujuh), kita dapat memulai dengan menghemat penggunaan air bersih dan hemat energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti matikan lampu atau menghemat air.
Kita juga dapat berkontribusi nyata untuk kota dan permukiman yang berkelanjutan (tujuan sebelas), konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (tujuan 12), penanganan perubahan iklim (tujuan 13), ekosistem lautan (tujuan 14), dan ekosistem daratan (tujuan 15). Caranya, dengan menghargai sesama pengguna ruang publik, memilih transportasi umum, memilih menggunakan kendaraan bebas emisi, mengurangi timbulan sampah, mengelola limbah, serta cemat dan kritis dalam menelaah asal usul sebuah produk yang akan dikonsumsi.
Duta SDGs Indonesia Alissa Wahid turut mengungkapkan langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mewujudkan dunia yang sehat. “Contoh, dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, kita bisa mencegah stunting,” kata Alissa Wahid. “Dengan begitu, anak laki-laki dan anak perempuan bisa bersekolah setinggi-tingginya dan mencapai potensi optimal.”
Dalam lingkup yang lebih mikro, setiap orang perlu menjunjung tinggi sikap toleransi, bergotong royong dengan siapa saja. “Merencanakan pernikahan supaya membentuk suatu keluarga yang matang demi masa depan yang lebih bahagia dan sejahtera,” ujarnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, setiap orang memiliki peranan penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Berbagai target SDGs tidak akan tercapai tanpa dukungan dari semua pihak, juga dari masyarakat luas,” katanya. “Mari bersama bergotong royong untuk mensukseskan SDGs. Mendorong berbagai daya upaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-sehari dan menjadikan SDGs sebagai gerakan kita bersama agar tidak ada satu pun yang tertinggal.”
Dan di tahun ini ada agenda SDGs Annual Conference kelima Indonesia dengan tema “Mendorong Aksi Nyata Ekonomi Hijau untuk Mencapai SDGs”. Acara tersebut berlangsung di Hotel Sultan Jakarta pada 1-2 Desember 2022. Khusus untuk orang muda, terdapat SDGs Festival di 2 Desember 2022. Yuk berpartisipasi dengan mendaftar