Asal Usul Tempe atau Tempeh, Muncul di Serat Centhini

Asal Usul Tempe atau Tempeh, Muncul di Serat Centhini
asal usul tempe – Ilustrasi tempe atau tempeh (pixabay.com)
 

Suara.com – Banyak yang suka tempe goreng atau sayur tempe. Di Indonesia, tempe merupakan makanan populer. Walau begitu apakah anda tahu bagaimana asal usul tempe atau tempeh?

Tempe disebut juga tempe kedele karena terbuat dari kedele. Makanan ini kerap digoreng dan disajikan untuk teman minum teh. Yuk kita ketahui bersama asal usul tempe di bawah ini.

 

Asal Usul Tempe

Tempe berasal dari Jawa tengah dan Timur Indonesia. Diketahui ada di Indonesia sejak awal abad ke-18, dan sekarang menjadi makanan protein kedelai paling populer di Indonesia.

Produk mirip tempe juga telah diproduksi di Cina, seperti kedelai koji atau Douchi. Douchi terbuat dari kacang hitam atau kuning yang difermentasi. Douchi (produk Cina), natto (produk Jepang, kedelai yang difermentasi dengan Bacillus subtilis) dan tempe (produk Indonesia, kedelai yang difermentasi), semuanya memiliki asal yang sama yakni kedele. 

Selama tahun 1928-1931 William Morse dari USDA mengamati produk mirip tempe di Beijing. Di beberapa tempat di China, orang-orang masih membuat produk mirip tempe, yang disebut ‘Mei Dou Za’, dari residu tahu difermentasi selama sekitar tiga hari. Mei Dou Za merupakan kue rajutan miselium putih yang mirip dengan tempe okara (residu pembuatan tahu atau susu kedelai yang tidak larut).

Referensi tempe paling awal ditemukan dalam Serat Centhini, sebuah kompilasi legenda, tradisi, dan ajaran Indonesia abad ke-17 yang diterbitkan pada tahun 1815 di bawah pengawasan Raja Pukubuwono V dari Kerajaan Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

Proses dasar produksi tempe

Proses dasar produksi tempe termasuk perendaman, perebusan, dan fermentasi. Tempe unik di antara makanan kedelai tradisional karena merupakan satu-satunya yang tidak berasal dari Cina atau Jepang. Itu berasal asli dari Indonesia, mulai diproduksi pada awalnya di Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Tempe diperkirakan sudah ada sebelum tahun 1800. Kisah asal-usulnya kalau ditelusuri terus akan ditemukan hubungan menarik dengan budaya imigran Cina pada masa lalu.

Dulu, imigran Cina yang datang ke Indonesia memperkenalkan pembuatan tahu ke Jawa pada abad ke-17. Penemunya disebut anonim, sehingga tempe menjadi kearifan lokal yang dimiliki bersama.

Pengaruh Fermentasi Tempe terhadap Kandungan Gizi

Bahan Fermentasi tempe ditemukan dapat meningkatkan jumlah protein larut dalam tempe secara drastis sebesar 62,7%. Fermentasi tempe juga ditemukan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan kandungan serat serta menurunkan kadar anti hara (oligosakarida).  

Fermentasi tempe meningkatkan kadar protein sebesar 15-20%, serat sebesar 48%, dan asam amino bebas 5,5-9%.  Fermentasi tempe juga meningkatkan total kandungan fenolik 2,78 kali lipat dan kapasitas antioksidan 1,80 hingga 1,94 kali lipat.

Merujuk pada informasi di atas, peneliti tempe menemukan potensi manfaat kesehatan tempe pada kesehatan usus, fungsi kognitif, kesehatan paru-paru, kesehatan kardiovaskular, anemia, kesehatan hati, kesehatan tulang, diabetes melitus tipe 2, obesitas, pemulihan otot rangka, dan kekurangan gizi.

Sebagian besar manfaat kesehatan dalam tempe ini terkait dengan isoflavon, protein, mineral, serta kandungan para- dan probiotik dalam tempe. Demikian itu asal usul tempe dan informasi lainnya yang berkaitan dengan tempe. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *