Pemerintah Australia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menangani penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu, mengapresiasi bantuan dari Pemerintah Australia dalam penanggulangan PMK.
“Kami mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Australia dalam penanggulangan PMK, hal ini menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara, khususnya ikatan dengan masyarakat Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan untuk menghentikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulawesi Selatan, sebanyak 200 ribu dosis vaksin PMK disumbangkan oleh Pemerintah Australia.
Baca juga: Kementan target 500 ribu dosis vaksin untuk hewan ternak di Sulsel
Baca juga: 50.646 ternak Sulsel telah divaksinasi PMK
Bantuan vaksin PMK sebanyak 200 ribu dosis itu sudah tiba di Sulsel pada September 2022.
Selain itu, pada 26 dan 27 Oktober 2022 dan ada lebih dari 500 orang, termasuk dokter hewan, paramedik veteriner dan personel militer serta polisi dilatih untuk memvaksinasi ternak dengan dukungan dari Kementan dan Kemitraan Ketahanan Kesehatan Australia Indonesia (AIHSP).
“Masyarakat diajari tentang penanganan hewan yang benar, proses vaksinasi, dan pencatatan serta pelaporan imunisasi PMK,” katanya.
Konsul Jenderal Australia Bronwyn Robbins AIHSP telah menyelenggarakan pelatihan vaksinasi lapangan di 23 kabupaten di Sulawesi Selatan di mana tim yang terdiri dari vaksinator, pencatat data ternak, berlatih memberikan vaksinasi PMK.
“Di akhir pelatihan, lebih dari 13.900 ternak di seluruh Sulawesi Selatan telah divaksinasi,” katanya.
Bronwyn Robbins menyatakan 1,4 juta dosis vaksin PMK itu tiba di Indonesia pada 26 Oktober 2022 sebagai bentuk komitmen pemerintah Australia untuk memasok 4 juta dosis vaksin PMK ke Indonesia seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan pada Agustus 2022.