Jakarta – Nadiem Makarim sempat jadi sorotan usai menyebut shadow organization atau tim bayangan di Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Nadiem kemudian menyampaikan klarifikasi lengkapnya soal tim bayangan tersebut.
Berikut awal mula Nadiem Makarim bicara soal shadow organization hingga mengaku salah dan klarifikasi.
Awal Mula Nadiem Makarim Bicara soal Shadow Organization
Apa itu shadow organization? Shadow organization sempat disebut Nadiem saat berbicara dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di markas besar PBB. Di hadapan delegasi dari sejumlah negara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu buka-bukaan soal transformasi teknologi dalam pendidikan di Indonesia.
Nadiem mengatakan ‘tim bayangan’ itu terdiri dari 400 manajer orang. Jabatannya manajer produk hingga ilmuwan data.
Nadiem menuturkan tim itu melekat dan bekerja untuk Kemendikbud. Dia menyebut Ketua tim organisasi itu se-level dengan Dirjen di Kementerian.
“Tim yang beranggotakan 400 orang, bukanlah vendor untuk Kementerian. Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapanya hadir di sini,” jelasnya.
Nadiem kemudian menjelaskan cara kerja dari ‘tim bayangan’ itu. Kemendikbudristek, kata Nadiem, akan mengarahkan tim tersebut yang nantinya memvalidasi produk kebijakan Kemendikbudristek.
“Mereka diposisikan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk kami,” ungkapnya.
Pernyataan Nadiem soal tim bayangan sempat diunggah di akun Instagram pribadinya. Pernyataan Nadiem kemudian jadi sorotan. kebaradaan Shadow Organization yang disebut Nadiem dipertanyakan urgensinya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim Foto: Dok. Kemendikbudristek
Klarifikasi Lengkap Nadiem Makarim soal Tim Bayangan
Secara eksklusif, Nadiem Makarim menerangkan tim yang diisi oleh 400 orang itu masuk dalam organisasi di bawah PT Telkom yakni GovTech Edu. Posisi GovTech Edu merupakan vendor yang dikontrak Kemendikbudristek.
“Tentunya organisasi itu yang ada di bawah PT Telkom itu (GovTech Edu) adalah vendor. Kontraknya adalah vendor. Jadinya saya harus klarifikasi ya jelas mereka itu adalah vendor secara kontraktual,” kata Nadiem, kepada detikEdu, di New York, Sabtu (17/9/2022).
GovTech Edu, lanjut Nadiem, merupakan mitra kerja untuk menyampaikan pendapat dengan pejabat-pejabat di Kementerian. Nadiem yakin kerja sama ini bisa diterapkan di Kementerian lain.
“Terus terang ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia di panggung dunia. Anda lihat sendiri gimana orang bertepuk tangan dengan program kita. Karena kita dilihat sebagai inovator bukan sekedar mengejar ketertinggalan,” tambahnya lagi.
Nadiem kemudian menjelaskan dana untuk membayar 400 orang dalam tim organisasi itu berasal dari anggaran Kemendikbudristek.
Baca juga:
Nadiem Punya Tim 400 Orang di Luar Kemendikbud, Ada yang Setara Dirjen
Dalam rapat bersama Komisi X DPR, Nadiem Makarim mengklarifikasi soal sebutan shadow organization atau tim bayangan. Nadiem mengaku salah menggunakan istilah tim bayangan.
“Ada satu kesalahan dalam menggunakan kata ‘shadow organization’, yang saya maksud itu organisasi ‘mirroring’ terhadap Kementerian kami,” ujar Nadiem, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/9/2022).
Nadiem mengatakan Dirjen menyediakan layanan menggunakan tim untuk bekerja sama sekaligus menerapkan kebijakan lewat platform teknologi.
Artinya, setiap Dirjen yang menyediakan layanan bisa menggunakan tim yang bekerja sama untuk mendorong dan menerapkan kebijakan melalui platform teknologi
Latar Belakang Nadiem Makarim
Nadiem Makarim dilantik sebagai Mendikbudristek pada tahun 2019. Latar belakang Nadiem Makarim sebelum menjabat sebagai pembantu Jokowi adalah petinggi di sejumlah perusahaan. Dia kala itu dikenal sebagai pendiri Gojek. Berikut jejak karir Nadiem:
Konsultan di McKinsey & Co
Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia
Chief Innovation Officer Kartuku di tahun 2013-2014
Pendiri Gojek