Merdeka.com – Merdeka.com – Oshin Ale Magar, 24 tahun, adalah salah satu pramugari asal India yang termasuk korban tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal dua hari lalu.
Ayah Oshin, Mohan Ale Magar, seorang pensiunan tentara, mengatakan dia sudah meminta putrinya untuk tidak usah pergi bekerja hari itu karena hari itu adalah hari festival Maghe Sankranti yang patut dirayakan bersama keluarga.
“Pagi itu saya minta dia tidak pergi bekerja di hari istimewa itu,” ujar Mohan sambil menangis mengenang saat-saat terakhir bersama putrinya.
Oshin menjadi korban tewas dari seluruh 72 penumpang pesawat yang jatuh di tepi Sungai Seti, Kota Pokhara.
Kepada ayahnya Oshin berjanji dia akan langsung pulang setelah dari Pokhara untuk merayakan hari spesial itu bersama keluarganya. Oshin mengatakan dia akan pulang setelah dua penerbangan di hari itu, kata Mohan kepada harian Republica, melalui sambungan telepon, seperti dilansir laman India Today, Selasa (17/1).
Keluarga Oshin sedang mempersiapkan acara perayaan itu di rumah mereka ketika mereka
mendengar berita jatuhnya pesawat tersebut.
Oshin sudah bekerja di Yeti Airlines selama dua tahun. Perempuan asal Madi di Chitwan itu tinggal di Kathmandu setelah mulai bekerja. Dia juga sempat mengajak kedua orang tuanya tinggal di kota itu selama enam bulan.
Oshin menikah dua tahun lalu di Pokhara dan suaminya saat ini berada di Inggris.
Menurut otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN), pesawat Yeti Airlines 9N-ANC ATR-72 lepas landas dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pukul 10.33 kemudian jatuh di tepi Sungai Seti antara bandara lama dan bandara baru beberapa menit sebelum mendarat.
Sebanyak 68 penumpang dan empat awak kabin tewas dalam insiden kecelakaan pesawat terburuk di Nepal sejak 1992 itu. [pan]