Pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora bersama anak buahnya Jaka Ramadhan dikabarkan telah tewas ditembak mati prajurit TNI-Polri yang tergabugn dalam Satuan Tugas Operasi Madago Raya.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan dia bersama Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi telah ada di lokasi penembakan. “Benar, saat ini saya bersama kapolda berada di lokasi,” ujar Didik ketika dikonfirmasi Minggu (19/9).
Dia menyebut pagi ini sekitar pukul 09.00 WITA akan digelar rilis pengungkapan kejadian penembakan terhadap pemimpin teroris MIT Ali Kalora yang selama ini menjadi salah satu teroris paling diburu aparat.
“Hari ini Kapolda Sulteng akan pimpin rilis terkait informasi itu (penembakan Ali Kalora),” kata Didik. Sebelumnya dikabarkan baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok DPO teroris Poso kembali terjadi, Sabtu.
Kontak tembak itu menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah Ali Kalora dan seorang anggotanya bernama Jaka Ramadhan. “DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP,” kata Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.
Menurut dia, baku tembak terjadi Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 17.20 WITA, di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
Sebelumnya pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya juga menembak mati tiga DPO MIT Poso, Minggu (11/72021) dan Sabtu (17/7), sehingga tersisa 6 orang buronan. Dengan kabar tewasnya dua Ali Kalora dan Jaka, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang DPO lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.