Jakarta, CNN Indonesia — Masyarakat Korea Selatan memboikot toko roti Paris Baguette Korea. Hal ini terjadi setelah seorang karyawan meninggal di salah satu pabrik yang berafiliasi dengan toko roti tersebut.
Toko tersebut dianggap tidak peduli dengan nasib dan keselamatan karyawannya. Lantaran, meskipun seorang karyawan meninggal, mereka tetap menjalankan mesin dan memproduksi roti.
Menukil dari Korea Times, seorang pekerja wanita berusia 23 tahun meninggal di pabrik di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Wanita itu mengalami kecelakaan dengan bagian atas tubuhnya terjepit mesin pengaduk saus.
Tapi, pihak pabrik terus mengoperasikan dua mesin di lokasi kecelakaan sehari setelah karyawan tersebut meninggal. Padahal sebelumnya, pabrik toko roti Paris Baguette Korea juga sempat mengalami kecelakaan lain di mana tangan seorang karyawan tersangkut di mesin produksi lain. Karyawan itu tidak dikirim ke rumah sakit karena statusnya sebagai pekerja tidak tetap.
Resep Sandwich Bella Hadid yang Viral di Media Sosial
Atas kejadian tersebut, sekelompok serikat pekerja dan anggota masyarakat menggelar upacara peringatan di depan kantor pusat perusahaan. Mereka juga melayangkan protes di depan 1000 toko Paris Baguette, Kamis waktu setempat.
Untuk diketahui, toko roti Paris Baguette Korea memiliki lebih dari 3.400 cabang di Korea Selatan.
Anggota asosiasi pekerja wanita Korea, Yim Min Gyung menyebut perusahaan meremehkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Bahkan sekitar 50 persen wanita pembuat roti yang hamil saat bekerja di SPC, perusahaan yang berafiliasi dengan Paris Baguette, mengalami keguguran. Hal ini terjadi karena kerja yang berlebihan.
Kemarahan publik juga terus meningkat. Bukan hanya toko roti Paris baguette, boikot juga terjadi pada beberapa merek makanan dan minuman yang berafiliasi dengan SPC, grup yang menaungi toko roti Paris Baguette Korea. Grup ini mengoperasikan lusinan merek makanan, minuman, dan makanan penutup. Termasuk Baskin Robbins, Dunkin Donuts, Shake Shack, dan Samlip.
Rekomendasi Kuliner Senopati, Icip Sajian Mancanegara Cukup di Jaksel
“Kami tidak makan roti yang berlumuran darah pekerja,” tulis beberapa pengguna online. Banyak juga yang membagikan logo waralaba yang berafiliasi dengan SPC di media sosial dan komunitas online.
Istilah termasuk “Boikot SPC” dan “Gerakan Tidak Membeli” telah menjadi tren di Twitter lantaran toko roti Paris Baguette Korea.