Cara Menangani Diabetes Tipe 1 pada Anak
Jumlah ini meningkat menjadi 149.500 jika rentang usianya mencapai di bawah 20 tahun. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2021, IDF menjelaskan prevalensi anak-anak dan remaja rentang umur 0-19 tahun dengan diabetes tipe 1 tercatat ada sebanyak 8.580 dan angka ini naik dari 8.483 di 2019.
Spesialis anak dari Universitas Padjajaran, Faisal Al Bukkar, mengatakan ada beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 (DM1) dan cara untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak pengidapnya.
“Poliuria (sering buar air kecil), Polidipsi (sering merasa haus), Polifagia (banyak makan), berat badan menurun, dan merasa lemas,” kata Faisal.
Ia menjelaskan, diabetes tipe 1 adalah kondisi serius di mana kadar glukosa darah meningkat terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat membuat hormon insulin. Keadaan ini disebabkan oleh reaksi autoimun, di mana sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali.
Selain itu, kondisi genetik dan lingkungan juga menjadi penyebab dari diabetes tipe 1. Tipe ini tidak memandang usia dan umumnya dialami oleh anak-anak atau dewasa muda. Selain itu, Faisal menerangkan jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anak, orang tua harus membawanya langsung ke dokter dan meminta dilakukan tes glukosa darah.
“Tujuan pengobatan dan tatalaksana DM1 adalah untuk mencegah anak bebas dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi, mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta membantu dalam mengontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia atau gula darah rendah,” ujar Faisal.
Selain rutin mengontrol gula darah sehingga tetap terkendali, orang tua berperan memenuhi kebutuhan nutrisi anak guna mendukung tumbuh kembangnya.
“Anak perlu mendapatkan nutrisi sehingga mendapatkan gizi yang seimbang. Susunan beragam makanan sehari-hari yang dikonsumsi, mengandung zat gizi lengkap dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan berat badan ideal,” tambah ahli gizi dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing.
Untuk memenuhi gizi yang seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan DM1, Christin menjelaskan perlu menerapkan diet seimbang. “Gizi seimbang dapat terpenuhi ketika kita melakukan diet yang seimbang juga. Mulai dari 50-55 persen karbohidrat, 10-15 persen protein, 30-35 persen minyak atau lemak, dan 4-5 porsi serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran,” jelasnya.