Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, menerima kunjungan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua, Lenis Kogoya di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung pada hari ini, Selasa (2/5/2023).
Mengutip siaran pers diterima, Lenis Kogoya terlihat mengenakan topi khas Papua dan berkemeja putih. Saat tiba, dia memberikan salam hormat di depan pintu sebelum memasuk ke dalam ruangan kantor Prabowo.
Dijual Laptop Second Murah,Mudah,Cepat dan Berkualitas.
Ready laptop ASUS cocok di gunakan untuk Mahasiswa dan karyawan.
ASUS
• INTEL Celeron N4000
• RAM: 4GB
• HDD : 1000GB
• DISPLAY: 14 INCH
• O.S : Windows 10
Kondisi bekas pemakaian
Bonus Tas & Mouse
Kelengkapan Laptop
• Laptop
• Charger
• Tas
• Mouse
Harga : 1.900.000
• Garansi Toko 2 Minggu berlaku sejak tanggal awal pembelian, jika kerusakan disebabkan oleh user error maka tidak dapat mengclaim garansi akan tetapi dapat kami bantu untuk solusi atau dibantu servis.
• Untuk claim garansi dengan catatan divideokan saat barang akan di unboxing.
Bisa juga menghubungi contact kami : 081384458225 HARTO
Zoom Video Communications menelusuri ruang lingkup dan berbagai kemungkinan menarik dari hyper digitalisation—atau tahap lanjutan digitalisasi layanan kesehatan.
Dalam acara tahunan Zoom Healthcare Summit Asia Pasifik (APAC), yang diadakan pada 18 April lalu, “fleksibilitas” muncul sebagai kunci masa depan layanan kesehatan bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan. Acara ini menghadirkan pembicara utama Head of Asia Pacific di Zoom Ricky Kapur, serta berbagai pelaku industri kesehatan, termasuk perwakilan dari GlaxoSmithKline (GSK), CareSpan Asia, dan Caring For You.
Dikatakan Vice President of Industry Insights Sash Mukherjee, di perusahaan riset dan konsultasi digital, Ecosystm, industri layanan kesehatan di Asia Pasifik telah terdisrupsi oleh pandemi. Pesatnya penerapan teknologi di bidang kesehatan telah mendorong perubahan dalam proses, pola pikir dokter dan staf administrasi, serta prioritas penyedia layanan kesehatan dan rumah sakit saat ini.
Penyedia layanan kesehatan kini fokus untuk meningkatkan produktivitas karyawan, mengurangi biaya, dan mendorong lahirnya inovasi. Jika sebelumnya inovasi lebih ditekankan pada pemecahan masalah secara cepat, kini penyedia layanan kesehatan ingin mendorong inovasi menjadi lebih sistematis yang mencakup solusi bagi seluruh aspek layanan mereka.
Hal ini sangat penting bagi masa depan layanan kesehatan sebab kurangnya akses pelayanan kesehatan dan manajemen penyakit kronis untuk masyarakat masih menjadi tantangan bagi banyak negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Pemerintah dituntut untuk menyediakan layanan kesehatan yang universal dan adil bagi semua orang, tanpa memandang status sosial dan finansial maupun lokasi.
Penyedia layanan kesehatan harus melihat pasien sebagai “konsumen pelayanan kesehatan” yang ingin dapat mengakses layanan kesehatan kapan pun dan dimana pun yang mereka inginkan.
Penyedia layanan kesehatan dengan sumber daya yang terbatas memerlukan efisiensi operasional, agar dapat memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi pasien mereka. Pelayanan kolaboratif juga menjadi penting, agar penyedia layanan kesehatan dalam seluruh rangkaian perawatan dapat bekerja sama seiringperjalanan pasien—tentunya didukung oleh teknologi.
Terkait dorongan inovasi dalam pelayanan kesehatan digital, Ricky Kapur mengidentifikasi tiga prioritas utama yang akan membantu penyedia layanan kesehatan dalam memajukan inovasi layanan kesehatan digital mereka, antara lain :
•
Meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pada pengalaman pasien
Pengalaman pasien lebih dari sekadar telehealth, melainkan juga mencakup seluruh perjalanan pasien, mulai dari triase (sistem dalam menentukan pasien yang diutamakan untuk memperoleh penanganan medis di IGD) hingga prosedur tindak lanjut. Para tenaga kesehatan dapat memanfaatkan alur kerja otomatis dan skills-based routing (SBR) yang cerdas untuk menghubungkan pasien dengan staf yang sesuai secara cepat dan efisien agar dapat menerima perawatan tepat waktu. Sebagai contoh, solusi seperti zoom virtual agent dapat membantu mengumpulkan data pasien sebelum dihubungkan ke live agent.
•
Mengatasi kenaikan biaya pelayanan kesehatan
Digitalisasi dapat membantu mengurangi penggunaan ruang gawat darurat yang tidak diperlukan, melakukan distribusi obat dan mengatur perjanjian dengan dokter secara otomatis, bahkan menyediakan pemantauan jarak jauh bagi pasien dengan penyakit kronis. Upaya-upaya ini dapat mengurangi biaya yang dibebankan kepada pasien, serta efisiensi sistem pelayanan kesehatan untuk mencegah burnout dan kekurangan staf.
Teknologi virtual juga dapat membantu para staf medis untuk terhubung dan berkomunikasi dengan rekan kerja mereka, mengikuti pelatihan medis, dan mengawasi prosedur operasi sekaligus mengatasi hambatan geografis.
•
Menyediakan aksesibilitas untuk pelayanan pasien
Hal ini mencakup penanganan kesenjangan aksesibilitas secara geografis dan finansial terhadap pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Sebagai contoh, CareSpan, platform layanan kesehatan digital terkemuka di Filipina, memanfaatkan Zoom Video SDK dengan platform Electronic Medical Records (EMR) mereka untuk memungkinkan konsultasi lewat video yang berkualitas pada kawasan dengan internet berkecepatan tinggi maupun rendah—kebanyakan di daerah terpencil.
Rizky menambahkan, menyediakan akses layanan kesehatan bukan hanya tentang penyediaan akses bagi masyarakat di daerah terpencil, namun juga tentang penyediaan layanan kesehatan terjangkau bagi masyarakat kurang beruntung yang sering kali terabaikan. “Hal ini penting untuk mencapai kesetaraan dan inklusivitas layanan kesehatan bagi setiap individu,” katanya.
“Fleksibilitas menjadi kunci bagi layanan kesehatan di masa depan. Model perawatan hybrid yang menawarkan opsi daring dan luring akan menjadi model layanan utama bagi para penyedia layanan kesehatan di masa depan, sebab pasien mengharapkan fleksibilitas untuk dapat berkonsultasi dengan metode apa pun yang nyaman bagi mereka,” jelasnya.
Acara ini juga menampilkan diskusi panel yang menghadirkan pelanggan Zoom dari Singapore General Hospital atau SingHealth Group Nursing (grup layanan kesehatan terbesar di Singapura yang merupakan induk perusahaan dari Singapore General Hospital), CareSpan Asia (perusahaan teknologi layanan kesehatan yang berbasis di Filipina), dan Caring For You (penyedia layanan tenaga kesehatan terbesar dan terdepan di Australia).
Para pembicara mendiskusikan tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi untuk industri kesehatan, serta bagaimana perusahaan mereka berupaya untuk menata ulang sistem kerja perusahaan.
Mereka sepakat bahwa industri kesehatan dapat memperoleh manfaat dari sistem kerja hybrid yang menggabungkan pelayanan virtual dan on-site, seperti pertemuan telehealth dan pola kerja yang fleksibel bagi para ahli medis.
Dikatakan Business Analyst Caring For You Torben Wick, adopsi teknologi seperti Zoom Phone, dan yang terbaru yaitu Zoom Contact Center, sangat penting dalam membantu timnya berkomunikasi dengan pelanggan dan karyawan lain yang bekerja di berbagai wilayah. Ia menegaskan, penggunaan Zoom telah membantu Caring For You berkembang dengan cepat, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menjangkau 33.000 panggilan dalam seminggu.
Sementara itu, Chairman CareSpan Asia Nonoy Colayco menekankan, upaya untuk mengatasi keterbatasan layanan kesehatan dimulai dengan menyediakan teknologi layanan kesehatan yang terjangkau. Colayco menambahkan bahwa salah satu tantangan kesehatan terbesar bagi masyarakat di Filipina adalah akses konektivitas jaringan. Kehadiran platform layanan kesehatan dengan integrasi digital yang stabil dan dapat bekerja dengan bandwidth rendah menjadi sangat penting untuk dapat memberikan layanan primer kepada pasien dalam jarak jauh maupun langsung dengan biaya yang lebih rendah.
Peralihan menuju layanan virtual dan teknologi dalam industri kesehatan telah mendorong kebutuhan akan teknologi yang mendukung interaksi low-touch, yang mudah digunakan dan dapat meningkatkan efisiensi alur kerja. Hal ini memungkinkan para ahli medis menghabiskan lebih banyak waktu untuk perawatan pasien yang membutuhkan interaksi high-touch.
Deputy Director of Nursing Research Ang Shin Yuh mengatakan, Transformation and Informatics di Singapore General Hospital dan SingHealth Group Nursing, tantangan utama Singapura sebagai negara yang kecil di masa mendatang ialah kurangnya tenaga kesehatan dan sumber daya. Oleh karena itu, pasien dan anggota keluarga memerlukan pemberdayaan dan mengambil peran lebih aktif dalam perawatan dan pengobatan mereka sendiri.
“Upaya ini adalah mengenai bagaimana kita dapat menggunakan teknologi untuk menjadikan layanan kesehatan lebih terjangkau dan, yang paling penting, tersedia untuk seluruh masyarakat, sehingga standar layanan kesehatan dapat dipertahankan di tahun-tahun mendatang,” jelasnya. (mas)
Penembakan terjadi di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat. Polisi mengatakan pelaku penembakan tewas.
“Betul (penembakan). Pelaku meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/5/2023).
Komarudin menyebut pelaku satu orang. Dia belum menjelaskan penyebab pelaku meninggal dunia. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
“Masih kita dalami sebentar ya. Iya, saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya,” ujarnya.
Penembakan terjadi di kantor MUI Pusat, Selasa (2/5) siang. Ada orang yang terluka akibat tembakan itu.
Bagi Anda yang memiliki laptop tidak terpakai,ingin ganti laptop, laptop Anda bermasalah, laptop Anda terlalu tua / kuno dan ingin dijual dan Anda berada di daerah Johar baru jakarta pusat. Anda dapat membuka (Panggil / sms / whatsapp) kami menerima berbagai jenis laptop mulai dari merek acer, lenovo, asus, dell, serta MACBOOK. jadi bagi kamu yang berada di daerah Johar baru jakarta pusat segera hubungi kami sekarang juga di (Telp / sms / whatsapp)
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat..
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami.
Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui Nomor Whatsapp kami sobat.
Berikut adalah nomor-nomor yang bisa sobat hubungi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini 😊
Bandung : 0813-2103-0351
Bekasi : 0812-1391-0443
Bogor : 0821-1511-2231
Depok : 0821-2485-8945
Jakarta : 0821-2427-7964
Tangerang : 0821-1494-6046
Semarang : 0813-9178-7514
Yogyakarta : 0812-1564-5041
Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya….
Legendary folk singer-songwriter Gordon Lightfoot dies at 84
TORONTO — Legendary Canadian folk singer-songwriter Gordon Lightfoot has died at age 84.
Victoria Lord, a representative for the family, says the musician behind classic Canadian ballads “Early Morning Rain” and “The Wreck of the Edmund Fitzgerald” died at a Toronto hospital on Monday evening.
His cause of death was not immediately available.
The Orillia, Ont., native rose to fame in the early 1960s after a move to Toronto opened doors in the thriving Yorkville music scene, and hooked him up with fellow folkies Ian and Sylvia Tyson. They became great admirers of his work and covered two of his tracks.
His 1965 debut album “Lightfoot!” ushered in a new folk voice and by the turn of the decade he eased rather effortlessly into the pop scene, making his first appearance on the Billboard chart with 1971’s “If You Could Read My Mind.”
Lightfoot’s popularity peaked in the mid-1970s when both his single and album “Sundown” topped Billboard — his first and only time doing so.
But his chart positions did little to slow him down in the final decades of his career when he built a reputation as one of the stalwart road musicians, in spite of various health challenges.
Canadian folk music icon Gordon Lightfoot dead at 84
Canadian folk music icon Gordon Lightfoot, whose evocative and poetic songs are etched into the musical landscape of Canada, has died at the age of 84, according to his longtime publicist Victoria Lord.
Lord says Lightfoot died at a Toronto hospital on Monday evening. The cause of death was not immediately available
Born in Orillia, Ont., Lightfoot was hailed as Canada’s folk troubadour for his soulful music and stirring lyrics. In songs such as The Canadian Railroad Trilogy and The Wreck of the Edmund Fitzgerald, he explored the country’s history, geography and culture.
“He is our poet laureate, he is our iconic singer-songwriter,” said Rush singer Geddy Lee in the 2019 documentary Gordon Lightfoot: If You Could Read My Mind.
“If there was a Mt. Rushmore in Canada, Gordon would be on it,” said Tom Cochrane, in that same documentary.
“Gordon’s songs are works of art, every bit as relevant as classic poetry,” Cochrane said during his salute to Lightfoot at the Canadian Songwriters Hall of Fame gala in 2003.
“But even more importantly, Gordon Lightfoot led the way and he showed us … that you can be true to your roots. You can draw on your influences at home and country and you can incorporate those inspirations into the fabric of your work and still be internationally successful.”
From teen promise to folk fame
A childhood performer on local radio and at regional music festivals, Lightfoot wrote his first song, The Hula Hoop Song, in 1955, while still in high school.
“A lot of the images in my songs are drawn from this kind of country,” the singer-songwriter said of Orillia, in a 1967 interview with CBC-TV’s Telescope.
“I’ve been a lot of places and I’ve seen some nice country. I don’t think any of it will ever stay with me or impress me as much as this country here in Muskoka… It’s the country I grew up in.”
WATCH | Lightfoot on how his home helped shape his songs:
Gordon Lightfoot on where he grew up
4 years ago
Duration0:42
Gordon Lightfoot talks about the Canadian Shield, and how the images in his songs are drawn from around Orillia.
After graduating high school, Lightfoot moved to Los Angeles to study at the Westlake College of Music. He returned to Canada in 1959 and worked a variety of jobs in Toronto. He was a choral performer, a dancer on CBC’s Country Hoedown and a folk singer in the Two Tones with Terry Whelan.
In the 1960s, inspired by the music of Bob Dylan, Lightfoot became part of Toronto’s burgeoning folk scene. He developed his songwriting and began working on a debut album. Lightfoot! emerged in 1966.
At the same time, Lightfoot started what would become a highly anticipated, annual concert stand at Toronto’s Massey Hall. Launched in 1967, it happened every year until the mid-1980s, then dropped down to about once every 18 months. In 2005, Lightfoot resumed the Massey Hall event as an annual tradition.
International recognition
After earning accolades at home in the late 1960s, Canada’s troubadour broke through internationally in the 1970s after signing with Warner Records in the U.S., making a splash at the start of that decade with the release of the single If You Could Read My Mind, now a folk standard.
Lightfoot followed that up, over the next six years, with what became many of his best-known songs, such as Beautiful, Sundown, Don Quixote, Carefree Highway, Rainy Day People and The Wreck of the Edmund Fitzgerald.
Some of those songs were written after his first marriage ended during a mercurial, years-long relationship with Cathy Smith, who was later convicted for providing drugs to John Belushi after his overdose death.
“It was one of these relationships where you get a feeling of danger coming into the picture,” Lightfoot said in 2019’s If You Could Read My Mind.
WATCH | Lightfoot talks about how he writes:
Gordon Lightfoot on writing songs with a Canadian ‘atmosphere’
4 years ago
Duration0:44
Gordon Lightfoot talks to Vancouver teens about not writing songs about Canada — per se.
Lightfoot took to the road in the 1970s, touring the U.S. from Alaska to Hawaii and playing a host of European concert dates, including Amsterdam, Munich, Frankfurt, the Montreux Festival in Switzerland and sold-out gigs at London’s Royal Albert Hall.
Despite the decline of folk in the late 1970s and ’80s, Lightfoot continued to make his distinctive music, though he also made forays into acting, appearing in the film Harry Tracy with Bruce Dern and Helen Shaver.
In 1987, the much-admired songwriter made headlines when he filed a lawsuit against Michael Masser, who composed the tune The Greatest Love of All. The song became a massive hit after being recorded by Whitney Houston.
Lightfoot claimed Masser’s song stole 24 bars of melody from If You Could Read My Mind. The case was settled out of court, with Masser issuing a public apology.
Kota Bekasi (aksara Sunda: ᮘᮨᮊᮞᮤ) merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Bekasi berjumlah 2.464.719 jiwa.[3]
Kota ini merupakan bagian dari metropolitanJakarta Raya dan menjadi kota satelit dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.[7]
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat, dan Kecamatan Pondok Melati.
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
1. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai.
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi, dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi berhulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi Sungai Bekasi dan beberapa sungai atau kali kecil, serta Saluran Irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (Kota dan Kabupaten) dan wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi air permukaan Sungai Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).
2. Air Tanah
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantar Gebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar.
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim muson tropis (Am) dengan tingkat kelembapan yang tinggi yakni sebesar ±78%. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri atau perdagangan dan permukiman. Suhu udara harian diperkirakan berkisar antara 24 °C–33 °C. Oleh karena wilayahnya yang beriklim muson tropis, Kota Bekasi mengalami dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Musim kemarau di Kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering berembus sejak awal bulan Mei hingga bulan September dengan bulan terkering yaitu bulan Agustus. Sementara itu, musim penghujan di kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah & lembap dan biasanya bertiup pada bulan November hingga bulan Maret dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 300 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Bekasi berada pada angka 1.600–2.000 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan ≥130 hari hujan.
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibu kota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669–723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567–1579 M).
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Di antaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jaya Dewa) yang ditulis dalam 5 lembar lempeng tembaga.
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari zaman ke zaman, sejak zaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan, dan zaman Republik Indonesia. Di zaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih dikuasai oleh para tuan tanah keturunan Tionghoa.[butuh rujukan]
Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan, dan Kun menjadi Desa atau Kelurahan. Saat itu ibu kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja. Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk ke dalam wilayah Batavia en Omelanden. Sementara, batas Pondok Gede, Kali Bekasi, dan Serangbaroe ke Selatan yaitu wilayah Kranggan (Jatisampurna), Awirangan, Setu, hingga Tjibaroesa masuk negara Pasundan di bawah Kawedanan Jonggol, Kabupaten Bogor. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Karawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad van Nederlandsch Indie 1948 No.178 Negara Pasundan.[11]
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di Alun-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut:
“Rakyat Bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan, dan wilayah pelimpahan dari Kawedanan Jonggol (Bogor) yaitu: Kecamatan Cibarusah, Kecamatan Serang Baru, Desa Kranggan (Sekarang Kecamatan Jatisampurna), serta sebagian Kecamatan Setu. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto “SWATANTRA WIBAWA MUKTI“.
Kewedanannya sendiri adalah:
Kewedanan Bekasi
Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa
Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa
Kecamatan Cilincing terdiri atas 3 desa
Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa
Kewedanan Tambun
Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa
Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa
Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa
Kewedanan Cikarang
Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa
Kecamatan Lemababang terdiri atas 8 desa
Kecamatan Cibarusa terdiri atas 11 desa
Kewedanan Serengseng
Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa
Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa
Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa
Pada tahun 1960 Kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi (Jalan Ir H. Juanda, Kota Bekasi). Kemudian pada tahun 1982, saat bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jalan Ahmad Yani No.1, Kabupaten Bekasi. Hal ini dilakukan karena perkembangan Bekasi yang sangat pesat sehingga bahkan dibentuk Kota Administratif Bekasi.
Kota Administratif Bekasi sendiri dibentuk pada tahun 1981 dari Kecamatan Bekasi (16 kelurahan dan 8 desa) dan sebagian dari Kecamatan Tambun (2 kelurahan, serta sebagian dari 2 desa) dengan 4 kecamatan yang terbagi ke 18 kelurahan dan 8 desa melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 48 tahun 1981.
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan wali kota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono dari tahun 1982 hingga 1988. Tahun 1988 Wali kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi dari tahun 1988 hingga 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR dari tahun 1991 hingga 1997.
Pada perkembangannya, Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang makin tinggi. Dengan begitu status Kota Administratif Bekasi kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang “Kota”) melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 yang menambahkan tiga kecamatan, yakni kecamatan Pondokgede, Jatiasih, dan Bantargebang.[1]
Selanjutnya dengan terjadinya reformasi, penambahan kecamatan dan kelurahan dilakukan melalui peraturan daerah. Yang pertama adalah Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2000 terkait pembentukan Kecamatan Jatisampurna dari Pondokgede, yang dilanjutkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Bekasi[12] mengatur pembentukan dua kecamatan baru, yakni: Rawalumbu dari Bekasi Timur; dan Medan Satria dari Bekasi Barat. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2000 adalah 10 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 35 Kelurahan dan 17 Desa.
Perda Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2002[13] tentang Penetapan Kelurahan mengatur bahwa seluruh desa yang ada di Kota Bekasi berubah status menjadi kelurahan. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2002 menjadi 10 Kecamatan dan 52 Kelurahan.
Kemudian pada tahun 2004, muncul lagi Perda Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004[14] yang mengubah Perda Nomor 14 Tahun 2000. Perda ini membentuk 2 Kecamatan; Mustika Jaya dari Bantargebang; dan Pondok Melati dari Jatisampurna dan Pondokgede; serta menambah kelurahan baru. Hal ini menyebabkan pembagian adminisitratif Kota Bekasi menjadi seperti sekarang ini, dengan 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan.
Hallo sobat jualin, kita adalah tempat terpercaya buat sobat semua untuk yang mau menjual laptopnya. Mulai dari kondisi normal sampai dengan kondisi kerusakan ringan tetapi untuk kondisi mati total kami belum bisa bantu ya sobat.
Jualinlaptop.id pun hadir di beberapa kota loh… Seperti di kota-kota di Jabodetabek dan ada juga nih yang di luar Jabodetabek sobat yaitu di kota Semarang,Yogyakarta dan juga Bandung nih sobat.
Untuk sobat semua yang ingin menjual laptopnya atau ingin mengedek harga laptop sobat bisa banget nih langsung aja sobat bisa menghubungi kita dengan 2 cara, yaitu :
Sobat bisa membuka website kita di jualinlaptop id nah, nanti sobat semua akan diarahkan ke website dengan tampilan seperti ini yaa..
Setelah itu tinggal sobat isi untuk Data Penerima dan tunggu beberapa saat nanti akan segera dihubungi oleh Customer Servis kami
2. Ada juga nih cara selanjutnya yaitu melalui Nomor Whatsapp kami sobat.
Berikut adalah nomor-nomor yang bisa sobat hubungi berdasarkan daerah asal sobat atau daerah yang sobat tempati saat ini 😊
Bandung : 0813-2103-0351
Bekasi : 0812-1391-0443
Bogor : 0821-1511-2231
Depok : 0821-2485-8945
Jakarta : 0821-2427-7964
Tangerang : 0821-1494-6046
Semarang : 0813-9178-7514
Yogyakarta : 0812-1564-5041
Mudah bukan sobat, jadi sobat semua tidak perlu ragu lagi untuk jual laptopnya dengan mudah,aman dan terpercaya