Liputan6.com, Jakarta – Para pengguna WhatsApp kembali diperingatkan atas maraknya situs web yang meniru layanan pesan populer ini untuk mencuri informasi login.
Pihak Whatsapp menyebut, upaya penipuan ini sebagai ‘ancaman yang harus diwaspadai oleh semua pengguna.’
Mengutip laman Cnet, Sabtu (25/12/2021), Meta sebagai induk WhatsApp menyebut lebih dari 39.000 situs web palsu menyamar sebagai laman login Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Laman yang dimaksudkan untuk phishing ini berupaya mencuri informasi pengguna.
Para penipu menggunakan WhatsApp untuk menuntun korbannya ke website palsu yang terlihat seperti website asli. Penipu juga menggunakan Facebook, Instagram, dan Messenger untuk mengelabui korban.
Sementara laporan dari laman Good To Know menyebut, pengguna WhatsApp, terutama yang ada di Inggris belum lama ini diperingatkan untuk berhati-hati setelah penipuan pesan teks yang mengaku sebagai Royal Mail.
Pesan tersebut memikat konsumen yang tengah menunggu kiriman paket untuk memberikan informasi perbankan mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pastikan Selalu Perhatian Keaslian Email
Meta selaku induk WhatsApp cs kini juga mengambil langkah hukum terhadap para penjahat yang memakai nama produknya untuk penipuan.
Meta mengajukan gugatan hukum dalam upaya untuk menghentikan penjahat dunia maya memanfaatkan nama besar perusahaannya.
Sementara itu, belum lama ini, seorang ibu di Bedford, Inggris, mem-posting di Facebook cerita seorang penipu yang berpura-pura sebagai putrinya di WhatsApp, agar bisa mendapatkan uang.
Menanggapi hal ini, Facebook menyebut, semua email resmi yang dikirimkan pihaknya ke pengguna selalu berasal dari domain fb.com, facebook.com, atau facebookmail.com.
“Jika Anda menerima email atau pesan aneh dari Facebook, WhatsApp, atau Instagram, jangan buka link apa atau lampiran apa pun,” kata peringatan tersebut.