Cina Diproyeksi Akan Umumkan 10 Poin Aturan Covid-19 yang Dilonggarkan

Cina Diproyeksi Akan Umumkan 10 Poin Aturan Covid-19 yang Dilonggarkan

Sejumlah petugas medis dikerahkan di kompleks permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang sedang di-lockdown, Senin 21 November 2022. Untuk mengambil sampel tes PCR para penghuninya. Otoritas Kota Beijing memperketat kebijakan nol kasus COVID-19 setelah ditemukan tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut pada 19-20 November 2022. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.

– Dua sumber menyebut pada Reuters kalau Cina kemungkinan akan mengumumkan 10 poin aturan pelonggaran Covid-19 yang baru pada Rabu, 7 Desember 2022. Jika hal ini benar terjadi, maka ini akan menambah panjang aturan Covid-19 yang dilonggarkan Cina setelah pada November 2022, ada 20 poin aturan Covid-19 yang direlaksasi.

Pelonggaran aturan Covid-19 bagi Cina adalah sebuah terobosan setelah tiga tahun aturan Covid-19 yang dijalankan dengan ketat. Di antara aturan yang diketatkan Cina adalah penutupan wilayah perbatasan hingga lockdown (penguncian) yang sering dilakukan.

Ketatnya aturan Covid-19 di Cina telah menghancurkan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Pada bulan, ketatnya aturan Covid-19 di Cina telah memicu gelombang ketidakpuasan publik terbesar di daratan Cina sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan pada 2012.

Tingkatan infeksi virus corona di Cina sudah dapat diturunkan pada Januari 2022 ke Kategori B yang sebelumnya Kategori A atau penyakit menular tingkat tertinggi. Komisi Kesehatan Nasional Cina belum mau berkomentar perihal rencana pelonggaran aturan Covid-19.

Sebelumnya pada pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Cina Sun Chunlan mengatakan warga Cina menghadapi situasi baru karena patogenisitas virus corona varian Omicron melemah. Ucapan Sun itu membuatnya menjadi pejabat tinggi pertama yang secara terbuka mengakui bahwa kemampuan penyebab penyakit varian baru telah berkurang.

Petugas pencegahan pandemi menggunakan pakaian pelindung saat bersiap memasuki gedung apartemen yang lockdown karena meningkatnya wabah COVID-19 di Beijing, 2 Desember 2022. REUTERS/Thomas Peter

Sejak saat itu, banyak kota besar mulai mencabut aturan lockdown, mengurangi tes rutin PCR, dan mengakhiri aturan wajib memperlihatkan hasil tes negatif Covid-19 saat ke ruang publik, seperti stasiun kereta bawah tanah dan taman.

Otoritas kesehatan nasional sebelumnya mengumumkan serangkaian tindakan baru pada 11 November 2022, dalam upaya meningkatkan manajemen Covid-19 dan mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pengendalian epidemi dan menopang perekonomian.

Sumber mengatakan pada Reuters, di antara aturan yang dilonggarkan adalah Cina akan mengizinkan karantina mandiri di rumah untuk mereka yang hasil tesnya positif Covid-19. Jika ini benar terjadi, maka ini akan menjadi perubahan utama dalam strategi melawan Covid-19 pada awal tahun ini.

Ketatnya aturan Covid-19 di Cina di antaranya lockdown akan diberlakukan pada seluruh komunitas, terkadang hingga berminggu-minggu, padahal hanya ada satu kasus positif Covid-19.

Pada bulan lalu, aturan lockdown hanya diberlakukan pada area pemukiman yang ada kasus Covid-19-nya atau lockdown lokal.

Sejak Januari 2020, Cina telah mengklasifikasikan Covid-19 sebagai penyakit menular Kategori B tetapi mengelolanya di bawah protokol Kategori A. Cina memberi wewenang kepada pemerintah daerah untuk melakukan karantina pada pasien dan kontak dekat dengan pasien Covid-19 serta lockdown lokal.

Penyakit menular Kategori A contohnya seperti wabah pes dan kolera, sedangkan penyakit menular Kategori B contohnya SARS, AIDS, dan antraks. Adapun penyakit di Kategori C contohnya influenza, kusta, dan gondok.

Lebih dari 95 persen kasus Covid-19 di Cina masuk katergori gejala ringan dan bahkan tidak bergejala. Angka kematian akibat Covid-19 pun termasuk kecil. Dalam keadaan seperti itu, maka Covid-19 yang masuk Kategori A , bisa diturunkan ke tingkatan Kategori B atau bahkan Kategori C.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *