Dirut Garuda Pastikan Kucuran Dana PMN Rp 7,5 Triliun untuk Restorasi Pesawat dan Dongkrak Kinerja
Jakarta, Sonora.Id – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memastikan suntikan dana yang diberikan pemerintah ke Garuda Indonesia tidak untuk membayar utang. Penyertaan modal negara (PMN) itu akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja, khususnya pada lini operasional penerbangan seperti restorasi pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menegaskan sebagian besar dana penyertaan modal negara (PMN) untuk merestorasi pesawatnya. Sebelumnya diketahui bahwa pemerintah telah mencairkan PMN senilai Rp 7,5 triliun untuk Garuda Indonesia guna mendukung restrukturisasi perusahaan pelat merah.
“Penyertaan Modal Negara tersebut sebanyak 60 persen akan kita gunakan untuk operasional perusahaan seperti restorasi pesawat bukan membayar utang dan gaji pegawai,” ujar Irfan Setiaputra di Restoran Zoti, Jl. KH Wahid, Hasyim, Jakarta, Senin (26/12/22)
Baca Juga: Garuda Indonesia Group Siapkan 1,3 Juta Kursi Penerbangan Libur Nataru
Menurut Irfan Garuda berencana mengaktifkan kembali pesawat-pesawatnya yang diistirahatkan selama periode 2020 hingga 2022 menggunakan dana bantuan pemerintah. Maskapai Garuda Indonesia mengalami penyusutan lantaran pandemi Covid-19. Selain itu Garuda juga menjalani proses renegosiasi pembayaran utang sehingga sejumlah pesawatnya ditarik oleh lessor.
Manajemen Garuda memastikan pasca restorasi armada yang dimiliki akan langsung diterbangkan. Selanjutnya, Garuda akan membuka kembali rute yang sebelumnya ditutup dan penambahan jumlah frekuensi.
“Penambahan frekuensi penerbangan seperti seminggu sekali menjadi dua kali, yang tiga kali menjadi lima kali, intinya kita naikkan frekuensi penerbangannya,” tutup Irfan.
RUPS GARUDA INDONESIA
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memastikan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Selasa (27/12/22). Rencananya RUPSLB itu akan membahas perubahan anggaran dasar yang berdampak terhadap aktivitas perseroan pada masa mendatang.
“Saya sudah cek, yang jelas setelah saya cek tidak ada pergantian pengurus baik direksi dan komisaris,” ujar Irfan.
Agenda RUPSLB Garuda Indonesia akan dilanjutkan dengan public expose atau pemaparan kinerja perseroan kepada para pemegang saham.