Merdeka.com – Merdeka.com – Solihin bin Duloh, salah satu pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur pernah mengaku bisa mengobati berbagai penyakit secara non-medis. Bahkan dia juga mengaku bisa mengobati dari jarak jauh.
Pengakuan bisa mengobati penyakit secara non-medis itu pelaku sampaikan kepada Narto (33), pedagang cakwe di salah satu SDN di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
“Dia bilang anaknya sakit, anak dan cucu, ya saya bilang ya sudah bah tengokin dulu, saya juga bilang kan abah bisa nyembuhin, ya iya kan, (pelaku) pernah ngomong bisa ngobatin,” kata Narto, Rabu (25/1).
Narto dan pelaku seringkali bertemu di depan sekolah ketika berjualan. Karena sebelum kasus keracunan sekeluarga diketahui, pelaku berjualan es cincau di sekolah tersebut selama sekitar tiga tahun.
Kepada Narto, pelaku mengaku bisa mengobati penyakit secara non-medis dari jarak jauh dengan cara mengirimkan doa untuk orang yang sedang sakit.
“Didoain, ngirim, misalkan ngirim doa buat yang sakit. Ngirim bisa, kan ada orang minta tolong, nah dari sini bisa,” katanya.
Ketika masih seringkali bertemu pelaku, Narto tidak pernah ditawari untuk menjadi kaya raya seperti korban lainnya. Namun dia mengaku pernah diobati pelaku di bagian tangan.
“Pernah di tangan, minta tolong saya, Aki (panggilan pelaku) ini tangan pegal, dia bilang wah ini uratnya, pikir saya dalam hati ya emang iya, gerak terus, kecapekan kata dia, nah saya disuruh beli minyak apa gitu, saya bilang enggak usah lah paling dipijat dikit sembuh,” ungkapnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin Alias Duloh, dan M Dede Solehudin dalam kasus pembunuhan sekeluarga di RT02 RW03 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Sekeluarga tewas yang terdiri dari Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16). Sementara, korban selamat Neng Ayu Susilawati (5).
“Pelaku Wowon Erawan alias Aki, Solihin Alias Duloh, dan saudara M Dede Solehudin ketiganya ternyata orang dekat dari para korban,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
Sebelum tewas, sekeluarga itu ditemukan tergeletak dengan mulut berbusa di dalam rumah kontrakan di RT02 RW03 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1). Awalnya, polisi menduga sekeluarga tersebut keracunan. [eko]