Hancurnya Perjalanan Karir Bharada E di Tangan Ferdy Sambo

 
 
 
 
 

Merdeka.com – Merdeka.com – Perjuangan Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E untuk masuk ke dalam anggota Korps Bhayangkara ternyata bukan sebuah perjalanan mudah. Namun mimpinya harus kandas, di tangan Ferdy Sambo karena terseret tindak pidana.

Sebagaimana dicurahkan Bharada E dalam nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan 12 tahun yang dimintakan jaksa penuntut umum (JPU) dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Bahwa menjadi anggota Polri khususnya bagian dari keluarga Korps Brimob adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga,” ucap Bharada E saat sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (25/1).

 

Semua berawal dari kegagalan yang telah mengikuti tes Bintara empat kali berturut-turut. Meski kerap gagal dan sembari bekerja sampingan sebagai sopir. Akhirnya, usaha itu berbuah manis ketika dinyatakan lulus sebagai Tamtama pada tahun 2019.

“Saya tumbuh di keluarga yang sangat sederhana, menjadikan saya ingin terus berusaha untuk membanggakan orang tua saya. Setelah ke empat kali mengikuti tes akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut,” ucapnya.

Kabar baik itu, kata Bharada E, membuat kedua orang tuanya ibunya Rynecke Alma Pudihang dan ayahnya Sunandang Junus Lumiu lantas berbahagia. Karena, berhasil meraih cita-cita menjadi seorang Prajurit Brimob.

Dengan lulusnya sebagai anggota Brimob Polri, maka Bharada E lantas berangkat untuk menjalankan Pendidikan ke Watukosek, Jawa Timur dari Manado, pada 30 Juni 2019. Berbekal uang tabungan sebagai sopir sebelum merantau ke Watu Kosek, ia sempat berpesan kepada orang tuanya.

“Saya ingat sebelum saya pergi di bandara saya berkata ‘Ma saya sudah mau mengikuti pendidikan, mama saya, dengan bangga sambil menangis memberi saya semangat dan doa’. saya pun menangis menjawab ‘akan menjalankan pendidikan dengan baik agar papa mama bangga’,” ucap Bharada E.

“Saat itu papa saya masih bekerja sebagai seorang supir dan mama saya seorang ibu rumah tangga yang menjalankan kegiatan sosial di gereja,” tambah dia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *