Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Ini Sejarah dan Twibbon-nya

Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. Shutterstock

KOMPAS.com – Hari Kesaktian Pancasila jatuh setiap 1 Oktober. Peringatan ini dilakukan sehari setelah peringatan pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S PKI. Harian Kompas, 27 September 1966, memberitakan, Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati pada 1966, melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD) Jenderal Soeharto. Surat keputusan tertanggal 17 September 1966 itu memerintahkan, seluruh pasukan AD, pasukan angkatan lain, serta masyarakat harus turut memperingati Kesaktian Pancasila. Tujuannya untuk mengingat jasa Pahlawan Revolusi, korban pengkhianatan G30S PKI yang ingin menghancurkan Pancasila. Baca juga: Mengapa Terjadi Peristiwa G30S PKI? Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Hari Kesaktian Pancasila tidak lepas dari peristiwa berdarah G30S. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD meninggal dunia. Dilansir dari Ensiklopedi Pahlawan Nasional, (1995), para sosok yang gugur kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dan memperoleh kenaikan pangkat serta pangkat anumerta. Anumerta sendiri merupakan penghargaan kepada angkatan bersenjata atau pegawai negeri sipil yang gugur dalam menjalankan tugas. Ketujuh Pahlawan Revolusi tersebut, yakni: Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani Letnan Jenderal (Anumerta) Raden Soeprapto Letnan Jenderal (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono Letnan Jenderal (Anumerta) Siswondo Parman Mayor Jenderal (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswodiharjo Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean. Lihat Foto Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965.(Kemdikbud) Dikutip dari Kompas.com, 30 September 2021, Partai Komunis Indonesia (PKI) beralasan bahwa para jenderal melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno melalui Dewan Jenderal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *