Jakarta, CNN Indonesia — Manajer Jeka Saragih, Graham Boylan, mengatakan petarung Indonesia itu membuat kagum UFC setelah menang KO dua kali di Road to UFC melawan petarung satu kelas di atasnya.
Boylan mengatakan meski bertarung di kelas ringan saat Road to UFC, Jeka dikontrak UFC untuk tampil di kelas bulu. Kelas bulu adalah kelas yang tepat bagi petarung 28 tahun itu.
“Jeka seharusnya tidak berkompetisi di kelas ringan di Road to UFC, karena dia bukan petarung kelas ringan. Dia petarung kelas bulu, dan sekarang dia akan bertarung di kelas yang tepat,” ucap Boylan dalam video yang diunggah Mola melalui Instagram.
3 Klub Bisa Rekrut Haaland Jika Hengkang dari Man City
Top 3 Sports: Jeka Saragih Dikontrak UFC, Ronaldo Cetak 4 Gol
5 Rekor Gol Ronaldo Usai Cetak Quattrick untuk Al Nassr
Meski bertarung di kelas yang salah pada Road to UFC, Jeka mampu dua kali menang KO atas Pawan Maan Singh dan Ki Won Bin. Sayang Jeka dikalahkan Anshul Jubli di babak final.
Kemampuan Jeka yang mampu menang KO atas dua petarung kelas ringan, yang merupakan satu kelas di atas bulu, membuat UFC kagum dengan kemampuan petarung asal Bah Pasussang, Simalungun, Sumatera Utara, itu.
“Dia membuat Indonesia bangga dengan bertarung di kelas di atas beratnya dan bahkan berhasil meng-KO dua petarung di kelas itu,” ucap Boylan.
“Di final lawannya terlalu besar untuk dia, semua tahu itu, dan semua tahu bahwa dia adalah petarung yang sangat bertalenta dan kami akan membantu dia membuat kejutan di kelas bulu untuk Indonesia. Menunjukkan kepada petarung kelas bulu UFC lainnya bahwa Jeka patut ditakuti,” ujar Boylan.
Jeka Saragih mencetak sejarah sebagai petarung pertama asal Indonesia yang dikontrak UFC. Jeka mendapat kontrak lima pertarungan dari promotor MMA asal Amerika Serikat itu.
Jeka saat ini akan tinggal dan berlatih di Las Vegas, Amerika Serikat, sebelum menjalani pertarungan debut di UFC.