Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ |
Julukan: Kota Tauco[butuh rujukan] | |
Motto: Sugih Mukti (Sunda) Kaya dan makmur | |
Koordinat: 6.82122221°S 107.14010111°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Hari jadi | 12 Juli 1677 |
Ibu kota | Cianjur |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar |
Pemerintahan | |
• Bupati | Herman Suherman[1] |
• Wakil Bupati | Tubagus Mulyana Syahrudin[2] |
Luas | |
• Total | 3.840,16 km2 (1,482,69 sq mi) |
Populasi (2021)[3] | |
• Total | 2.372.459 |
• Kepadatan | 616,83/km2 (1,597,6/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,36% Kristen 0,55% –Protestan 0,43% –Katolik 0,12% Buddha 0,08% Hindu 0,01%[3] |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Sunda |
• IPM | 65,56 (2021) 65,36 (2020) ( Sedang )[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode area telepon | +62 263 |
Pelat kendaraan | F xxxx W*/X*/Y*/Z* |
Kode Kemendagri | 32.03 |
DAU | Rp 1.630.344.869.000,00 (2020)[5] |
Semboyan daerah | Cianjur Manjur (Mandiri, Maju, Religius) |
Situs web | www |
Cianjur (Sunda: aksara Sunda: ᮎᮤᮃᮔ᮪ᮏᮥᮁ) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Cianjur. Wilayah barat laut Kabupaten ini meliputi, Kecamatan Cipanas, Pacet, Sukaresmi dan Cugenang yang merupakan bagian dari kawasan Metropolitan Jabodetabekjur atau Jabodetabekpunjur, yang disahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008 Diarsipkan 2017-08-28 di Wayback Machine.. Kabupaten Cianjur berbatasan dengan Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Purwakarta di sebelah Utara, kemudian Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut di sebelah Timur, dan Samudra Hindia di sebelah Selatan, serta Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor di sebelah Barat.
Geografi[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar wilayah Cianjur adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Lahan-lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat. Keadaan itu ditunjang dengan banyaknya sungai besar dan kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya pengairan tanaman pertanian. Sungai terpanjang di Cianjur adalah Sungai Cibuni, yang bermuara di Samudra Hindia.
Dari luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 hektar, pemanfaatannya meliputi 83.034 Ha (23,71 %) berupa hutan produktif dan konservasi, 58,101 Ha (16,59 %) berupa tanah pertanian lahan basah, 97.227 Ha (27,76 %) berupa lahan pertanian kering dan tegalan, 57.735 Ha (16,49 %) berupa tanah perkebunan, 3.500 Ha (0,10 %) berupa tanah dan penggembalaan / pekarangan, 1.239 Ha (0,035 %) berupa tambak / kolam, 25.261 Ha (7,20 %) berupa pemukiman / pekarangan dan 22.483 Ha (6.42 %) berupa penggunaan lain-lain.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Raden Djajasasana putra Aria Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan Talaga, dengan membawa 100 cacah (rakyat) ditugaskan untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul. R. Djajasasana kemudian berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dia dianugerahi gelar panglima (Wira Tanu). Sehingga dia akhirnya dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu
Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana. Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).[6]
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Bupati dan Wakil[sunting | sunting sumber]
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cianjur. Bupati Cianjur bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Jawa Barat atas wilayah tersebut. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Cianjur ialah Herman Suherman, didampingi oleh wakil bupati Tubagus Mulyana Syahrudin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Cianjur 2020. Herman dan Mulyana dilantik oleh gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 18 Mei 2021 di Kota Bandung, untuk periode 2021–2026.[7]
Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Herman Suherman | 18 Mei 2021 | petahana | (2020) | Periode 39 | Tubagus Mulyana Syahrudin |
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Cianjur dalam tiga periode terakhir.[8][9][10]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2009-2014 | 2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 4 | 5 | |
Gerindra | 2 | 5 | 11 | |
PDI-P | 7 | 7 | 5 | |
Golkar | 8 | 8 | 8 | |
NasDem | (baru) 1 | 6 | ||
PKS | 5 | 5 | 5 | |
PPP | 6 | 3 | 2 | |
PAN | 0 | 1 | 3 | |
Hanura | 2 | 4 | 0 | |
Demokrat | 14 | 10 | 5 | |
PBB | 3 | 2 | 0 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 9 | 11 | 9 |
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Cianjur memiliki 32 kecamatan, 6 kelurahan, dan 354 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 2.246.663 jiwa dengan luas wilayah 3.840,16 km² dan sebaran penduduk 585 jiwa/km².[11][12]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Cianjur, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri | Kecamatan | Kelurahan | Desa | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
32.03.22 | Agrabinta | 11 | Desa | ||
32.03.06 | Bojongpicung | 11 | Desa | ||
32.03.15 | Campaka | 11 | Desa | ||
32.03.25 | Campaka Mulya | 5 | Desa | ||
32.03.01 | Cianjur | 6 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
32.03.03 | Cibeber | 18 | Desa | ||
32.03.20 | Cibinong | 14 | Desa | ||
32.03.23 | Cidaun | 14 | Desa | ||
32.03.29 | Cijati | 10 | Desa | ||
32.03.26 | Cikadu | 10 | Desa | ||
32.03.12 | Cikalongkulon | 18 | Desa | ||
32.03.04 | Cilaku | 10 | Desa | ||
32.03.28 | Cipanas | 7 | Desa | ||
32.03.05 | Ciranjang | 9 | Desa | ||
32.03.11 | Cugenang | 16 | Desa | ||
32.03.27 | Gekbrong | 8 | Desa | ||
32.03.31 | Haurwangi | 8 | Desa | ||
32.03.17 | Kadupandak | 14 | Desa | ||
32.03.07 | Karangtengah | 16 | Desa | ||
32.03.30 | Leles | 12 | Desa | ||
32.03.08 | Mande | 12 | Desa | ||
32.03.24 | Naringgul | 11 | Desa | ||
32.03.10 | Pacet | 7 | Desa | ||
32.03.18 | Pagelaran | 14 | Desa | ||
32.03.32 | Pasirkuda | 9 | Desa | ||
32.03.21 | Sindangbarang | 11 | Desa | ||
32.03.09 | Sukaluyu | 10 | Desa | ||
32.03.14 | Sukanagara | 10 | Desa | ||
32.03.13 | Sukaresmi | 11 | Desa | ||
32.03.16 | Takokak | 9 | Desa | ||
32.03.19 | Tanggeung | 12 | Desa | ||
32.03.02 | Warungkondang | 11 | Desa | ||
TOTAL | 6 | 354 |
Kabupaten Cianjur terdiri atas 32 Kecamatan, 342 Desa dan 6 Kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Cianjur.
Demografi[sunting | sunting sumber]
Suku bangsa[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Cianjur, menurut Sensus Penduduk 2000, berpenduduk 1.931.480 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 982.164 jiwa dan perempuan 949.676 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,23 %. Kecamatan yang jumlah penduduknya terbesar adalah Kecamatan Pacet sebanyak 170.224 jiwa dan Kecamatan Cianjur sebanyak 140.374 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya di atas 100.000 jiwa adalah Kecamatan Cibeber (105.0204 jiwa), Kecamatan Warungkondang (101.580 jiwa) dan Kecamatan Karangtengah (123.158 jiwa). Kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Cikadu sebanyak 36.212 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya antara 40.000–50.000 jiwa adalah Kecamatan Sindangbarang, Takokak, dan Sukanagara. Kemudian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur tahun 2022, jumlah penduduk kabupaten Cianjur pada tahun 2021 sebanyak 2.506.682 jiwa, dengan kepadatan 694 jiwa/km2.[13]
Penduduk asli kabupaten Cianjur adalah orang Sunda, dan menjadi mayoritas di kabupaten ini. Suku lain yang ada di Cianjur diantaranya ialah orang Jawa, dan sebagian lagi orang Betawi, Cirebon, serta suku pendatang lainnya seperti Batak, Tionghoa, Minangkabau, Banten, dan lainnya. Dari data Sensus penduduk Indonesia tahun 2000, berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Cianjur berdasarkan suku bangsa;[14]
No | Suku | Populasi (2000) | % |
---|---|---|---|
1 | Sunda | 1.884.962 | 96,94% |
2 | Jawa | 17.999 | 0,93% |
3 | Betawi | 3.014 | 0,15% |
4 | Tionghoa | 2.132 | 0,11% |
5 | Minangkabau | 1.620 | 0,08% |
6 | Batak | 1.551 | 0,08% |
7 | Cirebon | 201 | 0,01% |
8 | Banten | 188 | 0,01% |
9 | Suku lainnya | 32.863 | 1,69% |
Kabupaten Cianjur | 1.944.530 | 100% |
Agama[sunting | sunting sumber]
Penduduk Kabupaten Cianjur mayoritas memeluk agama Islam yang mencapai 99,36%, sedangkan penduduk beragama lainnya mencapai 0,64%. Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur berdasarkan agama yang dianut tahun 2021, yakni [3] beragama Islam sebanyak 2.372.459 jiwa (99,36%). Kemudian, penduduk beragama Kristen sebanyak 13.160 jiwa (0,55%), umumnya berada di ibu kota kabupaten yakni kecamatan Cianjur, kemudian Ciranjang dan Karangtengah. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 1.958 jiwa (0,08%), umumnya berada di ibu kota kabupaten yakni kecamatan Cianjur. Selebihnya pemeluk agama Hindu, Konghucu, dan kepercayaan sebanyak 164 orang (0,01%), umumnya berada di ibu kota kabupaten