Kabupaten Merauke

Kabupaten Merauke

Kabupaten Merauke
Dari atas ke bawah: Taman 0 Kilometer, Kantor bupati Merauke, dan Bandara Mopah Merauke
Lambang resmi Kabupaten Merauke

Julukan:

Kota Rusa
Motto:

Izakod Bekai Izakod Kai (Satu Hati Satu Tujuan)
Peta

Peta
Kabupaten Merauke di Maluku dan Papua

Kabupaten Merauke
Kabupaten Merauke
Peta

Koordinat: 7.66667°S 139.66667°E
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Selatan
Tanggal berdiri10 September 1969
Dasar hukumUU Nomor 12 Tahun 1969[1]
Hari jadi12 Februari 1902
Ibu kotaMerauke
Jumlah satuan pemerintahan

Daftar
Pemerintahan

 • BupatiDrs. Romanus Mbaraka, MT
 • Wakil BupatiH. Riduwan, S.Sos
Luas

 • Total46.791,63 km2 (18,066,35 sq mi)
Populasi

 • Total230.932
 • Kepadatan5,00/km2 (12,9/sq mi)
Demografi

 • AgamaKristen 52,84%
– Katolik 36,61%
– Protestan 16,23%
Islam 46,56%
Buddha 0,44%
Hindu 0,16%[2]
 • BahasaIndonesia (Resmi)
 • IPMKenaikan 70,49 (2021)
( tinggi )[3]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode area telepon0971
Pelat kendaraanPA xxxx G*
Kode Kemendagri91.01 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.272.040.970.000,- (2020)[4]
Fauna resmiKanguru & Rusa
Situs webwww.merauke.go.id

Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten yang juga merupakan ibu kota provinsi Papua SelatanIndonesiaIbu kota kabupaten ini terletak di distrik Merauke. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling Timur di Indonesia. Di kabupaten ini terdapat suku Marind-anim. Jumlah penduduk Kabupaten Merauke berkisar 230.932 jiwa (2021).[2] Kabupaten Merauke berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

D.H. Fikkert (kiri depan), dengan bawahan Merauke

Merauke ditemukan pada tanggal 12 Februari 1902. Orang yang pertama yang menetap di sana adalah para pegawai pemerintah Belanda. Mereka mencoba untuk hidup berdampingan dengan masyarakat Merauke. Mereka berjuang melawan berbagai tantangan di Merauke, termasuk adanya pemburu kepala. Setelah beberapa tahun kemudian, tempat tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga menjadi sebuah “kota”. Para wanita Eropa gemar memakai hiasan bulu dari burung Cenderawasih di topi mereka.[5]

Dari Merauke orang Indonesia, Eropa dan Tiongkok, mulai memasuki hutan di bagian Selatan Nugini untuk memburu burung sebanyak mungkin. Ketika pemerintah Belanda melarang perburuan, mereka semua kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan. Awalnya Merauke dikenal sebagai kota untuk para pendatang (orang asing), namun sekarang, banyak penduduk asli Papua yang sudah menetap khususnya di distrik Merauke, ibu kota kabupaten.[5]

Secara politis administratif, distrik Merauke sebelumnya merupakan pos pemerintah Belanda yang digunakan sebagai tempat transit bagi para republikan untuk menuju Boven Digoel. Setelah wilayah Irian Jaya berintegrasi dengan pemerintah Belanda tahun 1963, distrik Merauke ditetapkan sebagai ibu kota dari kabupaten Dati II Merauke. Setelah periode Penentuan Pendapat Rakyat (1963-1969), Beberapa kelompok permukiman mulai bertumbuh karena berbagai sarana kebutuhan umum lebih mudah ditemukan.[5]

Asal nama[sunting | sunting sumber]

Asal mula nama “Merauke” sebenarnya berasal dari sebuah salah paham yang dilakukan oleh para pendatang pertama. Ketika para pendatang menanyakan kepada penduduk asli apa nama sebuah perkampungan, mereka menjawab ” Maro-ke” yang sebenarnya berarti “itu sungai Maro”. Orang Marind berpikir bahwa sungai maro (yang lebarnya 500m) lebih penting dari nama area tempat sebuah hutan yaitu Gandin. Penduduk asli papua sendiri menyebut area tempat kampung tersebut terletak dengan mana “Ermasoek”.[5]

Geografis[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Merauke merupakan salah satu kabupaten yang berada pada wilayah Provinsi Papua, di mana secara geografis terletak antara 137⁰–141⁰ BT dan 5⁰–9⁰ LS dengan luas mencapai hingga 46.791,63 km² atau 14,67% dari keseluruhan wilayah Provinsi Papua. Hal ini menjadikan Kabupaten Merauke sebagai kabupaten terluas tidak hanya di Provinsi Papua, namun juga di antara kabupaten lainnya di Indonesia.[6]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

UtaraKabupaten Boven DigoelKabupaten Mappi dan Distrik Fly UtaraProvinsi Barat, Papua Nugini
TimurDistrik Fly Tengah dan Distrik Fly SelatanProvinsi Barat, Papua Nugini
SelatanLaut Arafuru
BaratLaut Arafuru

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Sungai-sungai besar di Kabupaten Merauke yakni Bian, Digul, Maro, Yuliana, Lorents, dan Kumbe merupakan potensi sumber air tawar untuk pengairan dan dapat digunakan sebagai prasarana angkutan antardistrik, kecamatan, dan desa–desa. Sumber air tawar dari rawa–rawa, air permukaan dan air tanah cukup tersedia untuk dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Namun, beberapa tempat lain terdapat air tanah yang mengandung belerang panas. Kawasan pesisir pantai Kabupaten Merauke dibentuk oleh hutan sedimen dan tergolong dalam endapan alivium. Berdasarkan data tingkat kesuburan tanah Kabupaten Merauke tergolong rendah sampai sedang.[6][7]

Topografi dan Geologi[sunting | sunting sumber]

Tugu Lingkaran Brawijaya (Libra) 969 Merauke

Topografi di Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa disepanjang pantai dengan kemiringan 0-3% dan ke arah utara yakni mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin keadaan topografinya bergelombang dengan kemiringan 0 – 8%. Kondisi Geografis Kabupaten Merauke yang relatif masih alami, merupakan tantangan serta peluang pengembangan bagi Kabupaten Merauke yang masih menyimpan banyak potensi ekonomi untuk menunjang pembangunan.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Merauke merupakan areal dataran yang berada pada ketinggian antara 0 – 60 m di atas permukaan laut. Wilayah yang benar-benar datar tersebut berada sebagian besar pada daerah selatan dan tengah. Daerah tersebut merupakan sentra penduduk yang memulai usaha pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan konsentrasi pemukiman penduduk. Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Merauke terdiri atas tanah organosol, alluvial dan hidromorf kelabu yang terdapat di daerah-daerah rawa dan payau. Jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk buatan sedimen yang menyebar di wilayah distrik Okaba, Merauke, dan Kimaam.[6][7]

Iklim[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Merauke termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw). Hal ini dapat diketahui dari perbedaan intensitas curah hujan yang sangat signifikan antara musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan puncaknya pada bulan Agustus.

Sementara itu, musim penghujan berlangsung pada periode bulan-bulan basah DesemberApril dengan bulan terbasah adalah Februari yang curah hujannya lebih dari 240 mm per bulan. Rata-rata curah hujan wilayah Merauke berkisar antara 900–1600 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan berkisar 80–120 hari hujan per tahun. Rata-rata suhu tahunan untuk sebagian besar wilayah Merauke yaitu 26,3 °C. Tingkat kelembapan pun bervariasi dari 79–89%.[7]

Data iklim Merauke, Papua, Indonesia
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rekor tertinggi °C (°F)35.3
(95.5)
36.8
(98.2)
34.3
(93.7)
34.3
(93.7)
33.7
(92.7)
32.3
(90.1)
32.4
(90.3)
33.6
(92.5)
35.7
(96.3)
37.8
(100)
37.9
(100.2)
35.6
(96.1)
37.9
(100.2)
Rata-rata tertinggi °C (°F)31.3
(88.3)
30.5
(86.9)
31.6
(88.9)
31.5
(88.7)
30.7
(87.3)
29.5
(85.1)
28.9
(84)
29.8
(85.6)
30.7
(87.3)
32.3
(90.1)
32.6
(90.7)
32.7
(90.9)
31.01
(87.82)
Rata-rata harian °C (°F)27.7
(81.9)
26.5
(79.7)
27.1
(80.8)
27.2
(81)
26.3
(79.3)
25.4
(77.7)
24.7
(76.5)
25.1
(77.2)
25.6
(78.1)
26.2
(79.2)
27.3
(81.1)
26.5
(79.7)
26.3
(79.35)
Rata-rata terendah °C (°F)23.1
(73.6)
23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
23.9
(75)
22.4
(72.3)
21.5
(70.7)
21.2
(70.2)
20.2
(68.4)
20.5
(68.9)
21.8
(71.2)
22.4
(72.3)
23.1
(73.6)
22.22
(71.99)
Rekor terendah °C (°F)20.4
(68.7)
21.3
(70.3)
20.6
(69.1)
19.6
(67.3)
18.1
(64.6)
16.4
(61.5)
15.3
(59.5)
14.4
(57.9)
15.9
(60.6)
16.6
(61.9)
17.2
(63)
20.4
(68.7)
14.4
(57.9)
Presipitasi mm (inci)299
(11.77)
319
(12.56)
308
(12.13)
241
(9.49)
138
(5.43)
58
(2.28)
29
(1.14)
25
(0.98)
20
(0.79)
62
(2.44)
109
(4.29)
187
(7.36)
1.795
(70,66)
Rata-rata hari hujan182019171153226915127
kelembapan84858484838281818081828382.5
Rata-rata sinar matahari bulanan1601561741922292572632822982712461852.713
Sumber #1: Deutscher Wetterdienst[8] & BMKG[9]
Sumber #2: Weatherbase[10]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *