Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai salah satu isu yang menjadi arus utama perjuangan kaum perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia adalah terkait keadilan dan kesetaraan gender.
“Isu tersebut yaitu perempuan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan kaum pria. Meskipun telah diperjuangkan selama beberapa dekade, isu ini masih terus mengemuka, bahkan hingga saat ini,” kata Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakan Bamsoet saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dalam Kongres Ke-25 Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI), di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan isu kesetaraan gender menjadi satu dari empat prioritas isu yang diusung Women 20 (W20) dalam Presidensi G20 Indonesia saat ini.
Menurut dia, isu lain yang diusung dalam W20, seperti inklusi ekonomi khususnya pada sektor UMKM, ketahanan perempuan perdesaan, penyandang disabilitas, dan kesehatan yang utamanya akses kesehatan berbasis keadilan gender.
Dia menilai ada dua indikator yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui sejauh mana cita-cita keadilan dan kesetaraan gender telah berhasil diwujudkan
“Pertama, indeks pembangunan gender yang menggambarkan perbandingan capaian antara indeks pembangunan manusia antara perempuan dan laki-laki,” ujarnya.
Dia mengatakan berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017-2021, indeks pembangunan manusia Indonesia dari perspektif gender terus menunjukkan tren positif.
Pada tahun 2017, indeks pembangunan gender nasional mencapai 90,96 dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 91,27 masuk dalam kategori tinggi.
Menurut dia, indikator kedua adalah indeks pemberdayaan gender yang mencerminkan keadilan dan kesetaraan gender berdasarkan partisipasi politik dan ekonomi dengan mempertimbangkan tiga faktor.