JAKARTA, KOMPAS.TV – Kisah Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko menjadi perhatian publik usai videonya viral di media sosial. Tiko disebut merawat ibunya di sebuah rumah mewah yang terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
12 tahun sudah Tiko merawat ibunya yang diduga depresi. Ibu Eny diduga mengalami depresi sejak 2010 silam usai ditinggal suaminya.
Selama 12 tahun itulah, Ibu Eny dan Tiko tinggal di rumah tersebut tanpa aliran air dan listrik. Tiko bahkan harus menadah air hujan agar bisa mandi dan memasak.
Setelah kisahnya viral di media sosial, berbagai pihak turun membantu Ibu Eny dan Tiko. Salah satunya Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) yang membantu membersihkan rumah Ibu Eny.
Pasalnya, rumah mewah tersebut tampak usang dan terlihat angker karena lebatnya daun dan pohon-pohon yang tumbuh, seperti rumah tak berpenghuni.
Rumah Ibu Eny Dibersihkan
Kepala Seksi (Kasi) Operasional Sudin Gulkarmat Jaktim Gatot Sulaeman mengatakan, kegiatan pembersihan rumah Ibu Eny itu dilakukan setelah ada permintaan dari kelompok relawan yang prihatin dengan kondisi Ibu Eny.
Gatot mengatakan, meski rumah itu ditinggali, kondisinya sudah tidak layak huni lantaran tidak terawat.
“Di dalam memang kondisinya debu sangat tebal, rumahnya sudah tidak terawat,” kata Gatot, Rabu (4/1/2023), seperti dilansir dari Antara.
Untuk membersihkan rumah dua lantai itu, Gulkarmat mengerahkan 12 personel dan satu unit mobil pompa. Anggota petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) dan kelompok relawan juga turut membantu.
Tak hanya pembersihan di dalam rumah, tanaman liar yang tumbuh di halaman juga disiangi. Setelah halaman bersih, Gatot merasakan perbedaan, di mana udara lebih leluasa masuk ke dalam rumah.
“Untuk tanaman liar sebagian sudah dibersihkan sehingga udara segar mulai masuk. Tadi awal kita masuk, tertutup semuanya,” kata Gatot.
Ibu Eny dirawat di RS
Pihak lain yang membantu Ibu Eny adalah Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Mereka membawa Ibu Eny ke rumah sakit. Ibu Eny diduga mengalami depresi sejak 2010 silam usai ditinggal suaminya.
Ketua RT setempat, Noves, mengatakan bahwa saat ini Ibu Eny masih dirawat di rumah sakit dan ada kemungkinan untuk menjalani rawat jalan.
“Saat ini masih di rumah sakit. Tapi, informasinya kemungkinan akan dirawat jalan di rumah,” kata Noves, Rabu.
Soal biaya, Noves mengatakan, biaya perawatan ditanggung BPJS Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan oleh pengurus RT.