Kota Cilegon
Koordinat: 6°0′37″S 106°2′31″E
Kota Cilegon | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Sunda | ᮎᮤᮜᮨᮌᮧᮔ᮪ |
• Pegon | چيلـٓڮَون |
• Cacarakan | ꦕꦶꦊꦒꦺꦴꦤ꧀ |
Julukan:
| |
Motto: | |
Koordinat: 6°7′12″S 106°9′1″E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Tanggal berdiri | 27 April 1999 |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar |
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Helldy Agustian |
• Wakil Wali Kota | Sanuji Pentamarta |
Luas | |
• Total | 176 km2 (68 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 455.721 |
• Kepadatan | 2,600/km2 (6,700/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 97,64% Kekristenan 1,94% – Protestan 1,54% – Katolik 0,40% Buddha 0,37% Hindu 0,05% |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Sunda Banten Jawa Serang |
• IPM | 73,35 (2022) tinggi[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode area telepon | 0254 |
Pelat kendaraan | A xxxx R*/S*/T*/U* |
Kode Kemendagri | 36.72 |
DAU | Rp 656.840.613.000- (2022)[3] |
Situs web | www |
Kota Cilegon adalah sebuah kota yang terletak di bagian barat Banten, Indonesia, tepatnya di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai “Kota Baja” disebabkan adanya industri baja milik Pemerintah Indonesia, yakni Krakatau Steel. Sebelumnya, Kota Cilegon berstatus sebagai kota administratif yang mencakup seluruh wilayah Kota Cilegon saat ini.[4]
Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara, antara lain Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading, Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water, Jembatan Selat Sunda dan Berikat Selat Sunda.
Geografis[sunting | sunting sumber]
Secara administratif wilayah berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon.[5]
Batas wilayah[sunting | sunting sumber]
Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Laut Jawa |
Timur | Kabupaten Serang |
Selatan | Kabupaten Serang |
Barat | Selat Sunda |
Topografi[sunting | sunting sumber]
Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara Cilegon topografinya menjadi berlereng karena berbatasan langsung Gunung Batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak, Serang.
Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta–Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan Kota Cilegon serta menambah tingkat konektivitas kota ini dengan daerah lain di sekitarnya.
Iklim[sunting | sunting sumber]
Menurut klasifikasi Iklim Koppen, iklim di Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan Basah Tropis, tetapi semakin dengan pesatnya perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan hijau di kota ini menjadi sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota Cilegon. Kota ini mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22 °C-33 °C.
Curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember–Februari dengan Januari sebagai bulan terbasah dan curah hujan minimum berlangsung pada bulan Juli-September dengan Agustus sebagai bulan terkering.
Curah hujan tahunan di wilayah Kota Cilegon berada pada angka 1800 – 2100 mm per tahun dengan jumlah hari hujan yakni ≥130 hari hujan per tahun. Tingkat kelembapan nisbi pertahun berkisar antara 77%–85%.